Mamuju (ANTARA News) - Nelayan di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat meminta kepada pemerintah pusat untuk memberikan bantuan alat pendeteksi tempat ikan berkumpul di laut.

"Salah satu kelemahan nelayan di Kabupaten Majene yang terkenal sebagai daerah yang mayoritas masyarakatnya adalah nelayan dalam meningkatkan produksi perikanannya karena kurangnya sarana yang dimiliki seperti alat pendeteksi tempat ikan berkumpul di laut," kata Bupati Majene, Kalma Katta di Mamuju, Sabtu.

Dia mengatakan itu saat berdialog dengan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sharif C Sutardjo yang melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulbar, dan diterima Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh beserta sejumlah Bupati yang ada di Sulbar.

Kalma mengatakan, karena tidak memiliki alat pendeteksi ikan di laut maka hasil tangkapan nelayan di Majene dianggap kurang dalam meningkatkan sektor perikanan dan mendorong kemajuan ekonomi daerah Majene.

"Nelayan Majene awalnya menangkap ikan di laut dangkal, namun karena laut dangkal mulai tercemar dan ikan berkurang, mereka kemudian menangkap ikan di laut dalam sekitar 30 mil dari lepas pantai Majene," katanya.

Namun, lanjut Bupati, karena tidak adanya sarana alat pendeteksi untuk mengetahui tempat ikan berkumpul di laut dalam, maka nelayan kesulitan menangkap ikan dan produksinya kurang.

Oleh kareanya, ia meminta pemerintah memberikan bantuan alat pendeteksi ikan bagi nelayan Sulbar yang ada di Majene, agar mereka tidak kesulitan lagi menangkap ikan dan dapat memacu peningkatan produksi perikanannya.

"Harus dibantu nelayan Majene alat pendeteksi ikan yang menggunakan GPS, karena hanya dengan begitu nelayan akan mampu menangkap ikan banyak," katanya.

Menanggapi itu, Menteri Perikanan dan Kelautan, Sharif C Sutardjo, berjanji akan memberikan bantuan alat pendeteksi ikan bagi nelayan Sulbar dengan mengalokasikan anggaran untuk program itu melalui APBN Perubahan. 
(T.KR-MFH/F003) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024