Mamuju (Antara Sulbar) - Ratusan massa dari tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Barat nomor urut satu, Suhardi Duka dan Kalma Katta (SDK-Kalma) menggelar aksi unjuk rasa memprotes data yang disajikan portal Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Barat, Sabtu.
Kedatangan mereka meminta KPU memberikan klarifikasi atas data yang diunggah di laman resmi KPU, namun tak sesuai hasil hitung TPS form C1.
"Kedatangan kami menggelar aksi solidaritas dan damai serta tidak anarkis. Kami hanya meminta agar KPU menarik Portal website yang keluar hari ini," kata Tim SDK-Kalma, Firman Getara dalam orasinya.
Menurut Firman, data yang dirilis situs KPU etidak sesuai fakta. Dimana, jumlah hasil suara akumulasi dari seluruh pasangan calon tidak sesuai dengan data suara sah yang ada di laman tersebut.
"Sebab yang terjadi saat ini akibat dari portal yang tidak sesuai dengan data itu justru memicu perpecahan di masyarakat. Olehnya, kami meminta agar KPU memberikan penjelasan," tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh ketua Asosiasi Pemuda Kalukku (APK), Nanang Wahidin, mendesak KPU segera melakukan klarifikasi atas data yang dianggap serampangan di website KPU.
"Kami minta kepolisian menghadirkan KPU agar menjelaskan Portal ini kepada kami. Ini adalah aksi damai, kami tidak akan anarkis. Massa SDK adalah massa terdidik," tegasnya.
Data yang dirilis KPU secara Nasional ini dianggap oleh pendemo memicu keresahan masyarakat, utamanya bagi pendukung SDK-Kalma. Sebab, data yang dientry tersebut sama sekali dianggapnya tidak valid.
"Sebagai tim pendukung SDK-Kalma, kehadiran kami sebagai bentuk protes terhadap portal yang kami anggap mencederai nilai-nilai demokrasi di Sulbar. Kami anggap hasil portal yang dirilis terbukti banyak perselisihan mengenai data-data. Kami bisa menjamin, membuktikan bahwa data yang dikeluarkan adalah salah dan tidak valid," kata Muhammad Ilham, dalam orasinya.