Makassar (ANTARA News) - PT Eastern Pearl Flour Mills (EPFM) menargetkan peningkatan produksi tepung terigu sekitar 520.000 Metrik Ton (MT) pada 2012, atau meningkat 10 persen dari produksi sebelumnya yakni 480.000 MT.

"Pada tahun-tahun sebelumnya itu produksi kami hanya sekitar 480.000 metrik ton dan tahun ini kami target peningkatan 10 persen dari jumlah itu," ujar Industrial Relation Manager PT EPFM Muammar Muhayang di Makassar, Senin.

Ia mengatakan, untuk mendatangkan tambahan dua mesin serta modernisasi mesin, pihaknya telah menghabiskan sekitar Rp5 miliar hingga Rp10 miliar pada 2011.

Diungkapkannya, peningkatan kapasitas produksi itu seiring adanya penambahan dua mesin penggilingan serta dilakukannya modernisasi mesin.

Untuk mendukung peningkatan produksi itu, pihaknya juga akan mengembangkan beberapa produk tepung terigu terbaru, salah satunya adalah membuat produk inter mix.

Produk inter mix yang akan dikembangkan ini yaitu tepung terigu mix yang diciptakan khusus untuk berbagai jenis makanan, kue, dan roti.

Terpung terigu mix ini adalah adonan khusus yang dikembangkan PT EPFM untuk memudahkan para ibu rumah tangga dalam membuat adonan tanpa harus membeli segala macam bahan kue yang kemudian disatukan menjadi adonan.

"Jadi untuk tepung terigu mix yang akan diluncurkan Mei mendatang, para pembuat kue tidak perlu lagi membeli segala jenis bahan-bahan kue. Hanya dengan menambahkan air, tepung ini sudah bisa menjadi adonan," katanya.

Selain tepung terigu mix yang bisa membuat kue dan roti, tepung terigu mix hijau juga akan segera diluncurkan pada Maret 2012.

Tepung terigu mix hijau ini khusus untuk membuat roti Arab. Peluncuran tepung terigu ini akan langsung diproduksi sekitar 200 ton yang nantinya akan menjadi standarisasi produksi per bulannya.

"Peluncuran tepung roti mix hijau ini langsung kita kerjasamakan dengan pesantren Wahdah dan mengajarkan kepada mereka bagaimana cara membuat roti Arab tersebut sebelum dipasarkan secara umum," katanya.
(T.KR-MH/F003) 

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024