Makassar (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Bank Negara Indonesia (PT BNI) Wilayah Makassar menargetkan pembiayaan melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sebanyak 1.000 unit rumah lebih pada 2012.

"Target pembiayaan melalui FLPP itu lebih dari 1.000 unit rumah, tetapi berapa pun itu kami siap membiayai rumah yang dibangun oleh pengembang," ujar Chief Executive Officer PT BNI Wilayah Makassar Shadiq Akasya di Makassar, Senin.

Dikatakan Shadiq Akasya, target pembiayaan rumah sederhana yang akan dibangun oleh pengembang juga masih harus menunggu penetapan suku bunga FLPP dari Kementerian Perumahan Rakyat dan pihak perbankan yang akan dibahas pada bulan Maret 2012.

Sesuai dengan ketentuan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), kata dia, kredit melalui FLPP baru bisa diberikan setelah proses pembangunan perumahan rampung.

Meskipun belum ada kesepakatan bunga antara Kemenpera dan bank penyalur FLPP, pihaknya tetap menerima pengajuan kredit melalui fasilitas tersebut.

Sebelumnya, BNI Makassar pada tahun ini menargetkan penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) sekitar Rp1,8 triliun dari total Rp2,9 triliun pada tahun 2012.

Diungkapkannya, realisasi penyaluran KPR pada tahun 2011 yang hanya Rp1,8 triliun dilakukan di beberapa wilayah, seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Pertumbuhan penyaluran kredit KPR, menurut dia, nantinya akan dapat mendorong peningkatan pembangunan perumahan demi mendorong program Kemenpera dalam menyediakan satu juta unit rumah.

Ketua REI Sulsel Raymond mengharapkan dana yang disiapkan oleh pihak BNI nantinya akan dapat diserap sekitar 70 persen dari rencana target penyaluran Kredit KPR di BNI untuk wilayah Sulsel.

"Kita melihat kebutuhan rumah tinggal di Sulsel dari tahun ke tahun terus meningkat. Dan, inilah yang menjadi patokan kami di REI untuk mengharapkan anggaran KPR terus ditingkatkan," katanya menjelaskan.

Di samping itu, lanjut dia, pengembang yang ada di Sulsel saat ini memiliki lahan yang cukup untuk dijadikan lahan pengembangan rumah tinggal.

Dikatakan Raymond, perumahan yang bisa disubsidi oleh pemerintah pada tahun ini sebanyak 5.000 unit yang tersebar di berbagai kawasan di Sulsel, seperti Makassar, Gowa, Bantaeng, dan Barru. (T.KR-MH/D007)

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024