Mamuju (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi II DPRD Sulawesi Barat Hatta Kainang menilai kemampuan fiskal daerah itu masih rendah sehingga belum mampu membentuk dana abadi.

"Belum siap karena indikator terpenuhinya untuk membentuk dana abadi itu harus memiliki kemampuan keuangan daerah yang tinggi," kata Hatta ketika dihubungi di Mamuju, Jumat.

Ia menyampaikan bahwa sejumlah indikator pembentukan dana abadi belum terpenuhi di Sulbar, salah satunya indeks daya saing daerah.

"Bagi kami, Sulbar belum.siap karena kalau kita melihat parameternya soal indeks daya saing daerah tahun kemarin, Sulbar malah tidak mengisi indeks daya saing daerah," ujarnya.

"Sehingga di situ ukuran bahwa memang kita belum mampu membentuk dana cadangan dalam bentuk penerbitan obligasi dan SUKUK daerah," sambung Hatta.

Ia juga menyampaikan bahwa sumber-sumber pendapatan belum bisa digerakkan secara maksimal.

"Kalau kita mau membentuk dana cadangan daerah dengan menerbitkan obligasi daerah tentu kekuatan modalnya harus kuat," ujarnya.

Menurut dia, dana abadi adalah bagian dari cara pendanaan baru bagi daerah untuk kemandirian fiskal.bagi daerah.

"Tentu ketika kran itu dibuka oleh Menteri Keuangan ya tentu tidak semua daerah bisa melaksanakan itu karena melihat bagaimana postur daerah itu sendiri," kata Hatta.

Apalagi, tambahnya, jika berdasarkan data rilis Provinsi Sulbar masuk peringkat kedua terakhir pendapatan terendah di Indonesia.

"Kita kalah cuma Gorontalo, sehingga mau tidak mau kemandirian fiskal kita masih sangat rendah. Artinya, Sulbar sangat bergantung ke pusat," urai Legislator Partai Nasdem tersebut.
 
Menurut dia, dana cadangan itu bagus bagi daerah yang siap karena bisa menggerakkan sumber pendapatan bagi daerah dan dapat menjadi solusi untuk anggaran pendidikan, beasiswa maupun kegiatan di bidang kebudayaan.

"Tetapi, kembali lagi pada kemampuan daerah masing-masing. Nah, kalau Sulbar jika melihat parameternya, memang belum mampu," ujar Hatta Kainang.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024