Makassar (ANTARA News) - Kota Makassar membutuhkan bantuan dana besar yang diharapkan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk mengeruk kanal yang semakin dangkal di daerah ini.

Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan Irwan Intje di Makassar, Rabu, mengatakan, pengerukan kanal tidak akan bisa dilakukan jika hanya mengandalkan APBD Kota Makassar dan APBD Sulsel.

"Memang ada anggarannya di APBD Makassar dan Sulsel untuk pengerukan kanal, tapi itu tidak seberapa. Makanya kita minta ada APBN yang turun sebab itu lebih besar," ucapnya.

Karena itu, mantan anggota DPRD Kota Makassar ini meminta kepada Balai Besar Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) setempat agar berjuang di pusat untuk mendapatkan dana pengerukan kanal Makassar.

"Balai Besar PSDA harus memperjuangkannya di pusat. Karena rata-rata kanal disini sudah sangat dangkal, ada yang hanya satu meter," ucapnya.

Irwan mengemukakan, pendangkalan kanal menyebabkan kota yang terkenal dengan julukan "Kota Angin Mamiri" menjadi langganan banjir setiap kali hujan deras turun.

Akhir 2011 lalu, untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir, Kota Makassar mengalami banjir besar, yang disebabkan air hujan tidak mampu ditampung oleh kanal primer maupun kanal tersier yang sudah dipenuhi lumpur dan sampah.

Makassar memiliki tiga kanal primer yang alirannya membelah kota yakni kanal Pannampu, Jongaya dan Sinrijala dengan panjang keseluruhan sekitar 40 kilometer (km). Sementara kanal tersier atau kanal kecil memiliki panjang 3.200 km. (T.KR-MH/N002)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024