Makassar (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu menggandeng Kantor Dinas Pendidikan Wilayah V dan 11 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), serta Madrasah Aliyah (MA) untuk memberikan pendidikan politik kepada pemilih remaja untuk Pemilu 2024, yang diawali dengan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU). 

"Melalui pemahaman dan kesadaran politik pemilih pemula tentang hak dan kewajibannya dalam pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan. Mereka bisa sekaligus  berpartisipasi dalam pengawasan Pemilu dan Pemilihan," kata Ketua Bawaslu Sulsel HL Arumahi di SMK Negeri 4 Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Senin. 

Pihaknya pun mengapresiasi kesediaan Kepala Cabang Dinas bersama Kepala Sekolah untuk bekerja sama dengan Bawaslu dalam hal pendidikan politik pemilih pemula yang saat ini duduk di kelas 2 dan 3  tingkat SLTA. 

Menurut Arumahi, ada dua kegiatan yang diperuntukkan kepada pemilih pemula seperti Goes to School dan Kemah Pengawasan, sebagai forum pendidikan politik bagi pemilih pemula.

"Pemilih pemula adalah mereka yang baru pertama kali memilih karena telah berusia 17 tahun. Mereka ini belum terkontaminasi dengan praktik politik uang sehingga perlu diberi pemahaman sejak dini," paparnya. 

Sementara itu, Kepala Cabang Diknas Wilayah V Haris merespons positif program Bawaslu terkait pendidikan politik bagi pemilih pemula sebagai bagian dari memupuk kesadaran berpolitik di usia muda.

"Silakan, dan mari kita bekerja sama, Cabang Diknas Wilayah V meliputi Bulukumba, Bantaeng dan Sinjai terbuka untuk Bawaslu," katanya. 

Kegiatan tersebut diisi pemberian materi dari pimpinan Bawaslu Bantaeng dan penyampaian Kacab Dinas Pendidikan setempat, dilanjutkan dengan diskusi dan penyusunan rencana tindak lanjut sesuai perjanjian kerja sama.

Hadir pula Kepala Kemenag Bantaeng H. Ahmad Jaelani, Kepala Kesbangpol Bantaeng  Abdullah, M.Si, Ketua Bawaslu Bantaeng Muhammad Saleh, serta jajarannya dan sejumlah kepala sekolah di lingkup Diknas Bantaeng. 

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024