Makassar (ANTARA) - Kafilah asal Sulawesi Selatan menargetkan juara umum pada ajang akbar Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) XI Nasional yang akan digelar di Palembang, Sumatera Selatan pada 24-27 Maret 2022.
Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sulsel Hasid Hasan Palogai di Makassar, Rabu, mengatakan semua peserta telah melakukan persiapan sejak tahun 2020, yang mana harusnya menjadi tahun pelaksanaan FASI XI itu.
Namun, karena adanya pandemi COVID-19, sehingga FASI yang digelar sekali dalam tiga tahun itu harus ditunda hingga 2022.
"Kita optimistis bisa menjadi juara umum, 50 persen dari seluruh kategori lomba saja kita bisa menangkan, kita sudah bisa jadi juara umum. Apalagi persiapan juga sudah kita lakukan secara intens," ujar Ustad Hasid.
Pada FASI terakhir di 2017, Kafilah Sulsel berada di peringkat ke lima, turun dari peringkat ke II di tahun 2014 yang saat itu digelar di Jawa Barat.
"Ya... minimal kita bisa kembali menjadi peringkat ke II seperti tahun 2014 silam," tambah Ustad Hasid.
Untuk mendapatkan peserta terbaik, BKPRMI telah melakukan seleksi dari bawah, mulai dari kecamatan, kabupaten hingga provinsi.
Setelah menghasilkan juara, selanjutnya dilakukan pembinaan.
"Insya Allah sampai besok tetap dilatih," kata Ustad Hasid yang juga menjadi Ketua MUI Takalar.
Alhasil, sebanyak 41 orang akan mewakili Sulsel pada ajang bergengsi tersebut. Mereka berasal dari 13 kabupaten yang berhasil menjadi juara di tingkat provinsi pada semua kategori yang dilombakan.
Puluhan peserta ini akan mengikuti seluruh kategori perlombaan yang totalnya 19 kategori lomba. Sulsel mengunggulkan sejumlah cabang lomba, seperti tilawah Qur'an, hifzil Qur'an, ceramah dan kaligrafi.
"Melalui FASI, sangat diharapkan untuk mempertahankan diri generasi Muslim sebagai anak saleh di Sulsel yang indikatornya ialah bagus agamanya, akhlaknya, rajin shalat dan sebagainya," ungkap Ustad Hasid.
Puluhan peserta FASI XI asal Sulsel bersama pendamping dan pembinanya secara resmi telah dilepas oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sulsel Iqbal Andi Nadjamuddin untuk berkompetisi di Palembang.
Sebelum berangkat ke Palembang pada Kamis 24 Maret, mereka ditempatkan terlebih dahulu di Asrama Haji Makassar untuk memaksimalkan segala persiapan.
Iqbal mengatakan Pemprov Sulsel sangat mendukung berbagai kegiatan keagamaan, terlebih dalam mencari bibit-bibit unggul keagamaan.
Hal itu telah diwujudkan Pemprov Sulsel melalui dana hibah ke BKPRMI Sulsel yang nilainya mencapai sekitar Rp6 miliar. Dana tersebut termasuk honor bagi guru mengaji dan sejumlah kegiatan lainnya, seperti FASI tahun ini.
Iqbal berharap Kafilah Sulsel bisa merebut juara, minimal juara 2 seperti pada ajang FASI di Bandung, Jawa Barat.
"Diharapkan pendamping, pelatih dan bahkan orang tua tetap kompak mendampingi peserta dan anak-anaknya, memberikan dukungan dan perhatian penuh agar dapat menumbuhkan rasa percaya diri bagi seluruh peserta yang mengikuti lomba," urai Iqbal.
Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sulsel Hasid Hasan Palogai di Makassar, Rabu, mengatakan semua peserta telah melakukan persiapan sejak tahun 2020, yang mana harusnya menjadi tahun pelaksanaan FASI XI itu.
Namun, karena adanya pandemi COVID-19, sehingga FASI yang digelar sekali dalam tiga tahun itu harus ditunda hingga 2022.
"Kita optimistis bisa menjadi juara umum, 50 persen dari seluruh kategori lomba saja kita bisa menangkan, kita sudah bisa jadi juara umum. Apalagi persiapan juga sudah kita lakukan secara intens," ujar Ustad Hasid.
Pada FASI terakhir di 2017, Kafilah Sulsel berada di peringkat ke lima, turun dari peringkat ke II di tahun 2014 yang saat itu digelar di Jawa Barat.
"Ya... minimal kita bisa kembali menjadi peringkat ke II seperti tahun 2014 silam," tambah Ustad Hasid.
Untuk mendapatkan peserta terbaik, BKPRMI telah melakukan seleksi dari bawah, mulai dari kecamatan, kabupaten hingga provinsi.
Setelah menghasilkan juara, selanjutnya dilakukan pembinaan.
"Insya Allah sampai besok tetap dilatih," kata Ustad Hasid yang juga menjadi Ketua MUI Takalar.
Alhasil, sebanyak 41 orang akan mewakili Sulsel pada ajang bergengsi tersebut. Mereka berasal dari 13 kabupaten yang berhasil menjadi juara di tingkat provinsi pada semua kategori yang dilombakan.
Puluhan peserta ini akan mengikuti seluruh kategori perlombaan yang totalnya 19 kategori lomba. Sulsel mengunggulkan sejumlah cabang lomba, seperti tilawah Qur'an, hifzil Qur'an, ceramah dan kaligrafi.
"Melalui FASI, sangat diharapkan untuk mempertahankan diri generasi Muslim sebagai anak saleh di Sulsel yang indikatornya ialah bagus agamanya, akhlaknya, rajin shalat dan sebagainya," ungkap Ustad Hasid.
Puluhan peserta FASI XI asal Sulsel bersama pendamping dan pembinanya secara resmi telah dilepas oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sulsel Iqbal Andi Nadjamuddin untuk berkompetisi di Palembang.
Sebelum berangkat ke Palembang pada Kamis 24 Maret, mereka ditempatkan terlebih dahulu di Asrama Haji Makassar untuk memaksimalkan segala persiapan.
Iqbal mengatakan Pemprov Sulsel sangat mendukung berbagai kegiatan keagamaan, terlebih dalam mencari bibit-bibit unggul keagamaan.
Hal itu telah diwujudkan Pemprov Sulsel melalui dana hibah ke BKPRMI Sulsel yang nilainya mencapai sekitar Rp6 miliar. Dana tersebut termasuk honor bagi guru mengaji dan sejumlah kegiatan lainnya, seperti FASI tahun ini.
Iqbal berharap Kafilah Sulsel bisa merebut juara, minimal juara 2 seperti pada ajang FASI di Bandung, Jawa Barat.
"Diharapkan pendamping, pelatih dan bahkan orang tua tetap kompak mendampingi peserta dan anak-anaknya, memberikan dukungan dan perhatian penuh agar dapat menumbuhkan rasa percaya diri bagi seluruh peserta yang mengikuti lomba," urai Iqbal.