Mamuju (ANTARA News) - Di atas titik lokasi uranium yang ditemukan di Desa Takandeang Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat terdapat potensi tambang.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Mamuju, Jalaluddin Duka di Mamuju, Rabu mengatakan, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) telah melakukan penelitian adanya radiasi radioaktif yang tinggi di Desa Takandeang Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju.

Ia mengatakan, uranium di Kabupaten Mamuju yang ditemukan itu paling tinggi radioaktifnya di Indonesia dengan laju dosis radioaktif sama dengan wilayah Pocos de Caldas di Negara Brazil yakni 250 nsw.

Namun, kata dia, diatas titik uranium itu terdapat potensi tambang yang melimpah diantaranya potensi tambang, batubara, nikel, logam dan mangan.

"Potensi tambang di atas titik uranium itu telah diblok tiga perusahaan tambang yang sebelumnya akan melakukan investasi di Mamuju dan perusahaan itu telah memiliki izin usaha pertambangan (IUP) yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Mamuju," katanya.

Dia mengatakan, lokasi keberadaan titik uranium itu tidak dapat diganggu gugat karena lahan itu telah dikuasai perusahaan tambang yang segera akan melakukan ekploitasi.

"Sekitar 10 ribu hektare lahan tambang di Desa Takandeang telah dikuasai tiga perusahaan pemilik IUP itu," katanya.

Karena itu, dia mengatakan, seandainya ada yang akan mengelola potensi uranium di Desa Takandeang Mamuju, maka pemerintah di Mamuju tidak akan membiarkannya, karena yang akan dibuka di Desa Takandeang adalah pengelolaan sektor pertambangan.

Menurut dia, sebelumnya telah ada investor yang berniat mengelola uranium di Desa Takandeang, namun pemerintah di Mamuju menolak karena yang akan dikembangkan di Desa Takandeang adalah pertambangan batu bara, nikel mangan dan logam.

"Tahun ini tiga perusahaan pemilik IUP akan segera mengelola potensi tambang di Desa Takandeang dan itu akan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan peningkatan daerah," katanya. (T.KR-MFH/S023) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024