Makassar (ANTARA News) - Pimpinan Bank Indonesia Wilayah Makassar resmi berganti dari Lambok Siahaan kepada Mahmud setelah serah terima jabatan dilaksanakan di Kantor BI Makassar.

Dalam sambutan Gubernur Bank Indonesia Darmin Naustion yang dibacakan Deputi BI Mulyawan di Makassar, Kamis, proses pergantian dalam suatu organisasi atau institusi kelembagaan adalah hal yang biasa terjadi dan itu dilakukan untuk memberikan penyegaran serta pemanfaatan sumber daya manusia.

Ia mengatakan, perekonomian Indonesia di tahun 2011 mencatatkan prestasi yang cukup menggembirakan dengan mengalami pertumbuhan mencapai 6,5 persen dan inflasi rendah yaitu 3,79 persen.

Diungkapkannya, seiring dengan tingginya aktivitas ekonomi domestik yang meningkatkan impor serta kuatnya indikasi perlambatan ekonomi global yang berdampak turunnya kinerja ekspor, Indonesia menghadapi prospek terjadinya defisit transaksi berjalan dalam neraca pembayaran.

Walaupun secara konseptual selama FDI (foreign direct investment) bisa menutup defisit transaksi berjalan, maka neraca pembayaran masih akan aman, tambahnya.

"Maka dari itu, saya meminta kepada pimpinan BI Makassar untuk dapat mengoptimalkan tugas dan fungsi BI dengan memberikan perhatian yang lebih besar dalam mengendalikan inflasi di daerah terutama dengan semakin mengefektifkan tim pengendalian inflasi daerah (TPID)," katanya.

Untuk mengatasi masalah inflasi yang disebabkan komoditas pangan, semua komponen harus berupaya untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah.

Begitu juga dengan permasalahan di sisi distribusi dan tata niaga perlu dicari jalan keluarnya termasuk dengan semakin mendisiplinkan pencantuman harga sehingga mempermudah monitoring harga.

"Monitoring harga yang efektif diharapkan akan dapat mencegah kenaikan harga yang seharusnya tidak terjadi," ujarnya. (T.KR-MH/D009)
    


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024