Mamuju (ANTARA News) - Badan Kesatuan Bangsa Provinsi Sulawesi Barat meminta agar demo mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM di Kota Mamuju tidak anarkis.

"Silahkan berdemo menolak kenaikan harga BBM, itu adalah sebuah hak demokrasi, ketika ada masyarakat seperti mahasiswa menolak kenaikan BBM itu wajar, tapi tolong jangan anarkis," pinta Kepala Kesbang Sulbar, Najib Bawanong di Mamuju, Rabu.

Ia meminta agar aspirasi setiap mahasiswa yang menolak kenaikan BBM dapat disampaikan secara santun sesuai dengan aturan yang ada.

"Jangan melakukan tindakan demonstasi yang melanggar aturan dan tidak sesuai aturan tentang unjuk rasa karena itu hanya akan merugikan kita semua," katanya.

Menurut dia, mahasiswa di Mamuju yang melakukan aksi unjuk rasa menolak rencana kenaikan jangan merusak fasilitas umum atau melakukan aksi anarkis lainnya seperti yang terjadi di daerah lain.

"Aksi merusak di daerah lain yang dilakukan mahasiswa jangan ditiru karena itu tidak ada gunanya, justru merugikan daerah yang baru berkembang ini," katanya.

Menurut dia, Provinsi Sulbar, yang merupakan Provinsi terbungsu ke-33 di Indonesia, sementara ini terus menata diri dan mengembangkan daerahnya agar bisa maju dan berkembang seperti daerah lainnya di Indonesia.

Oleh karena itu ia meminta agar pembangunan yang sementara dijalankan di Sulbar harus didukung, dan sebaiknya tidak dinodai dengan aksi unjuk rasa, yang dapat merusak citra daerah karena melakukan tindakan anarkis.

Ia memuji aksi mahasiswa di Mamuju yang masih wajar dan tidak melakukan tindakan aksi anarkis seperti di daerah lain, dan berharap aksi seperti yang ada selama ini dipertahankan mahasiswa.

Ia juga berharap kepada aparat keamanan di Mamuju dapat terus menjaga situasi Mamuju agar tetap kondusif sehingga pembangunan di daerah ini dapat berjalan dengan baik. (T.KR-MFH/E001) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024