Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengajak semua pihak berkolaborasi membangun talenta digital yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian nasional.
"Tugas kita bersama memastikan bahwa penggunaan internet bisa digunakan secara positif, produktif, dan kreatif oleh seluruh pengguna internet di Indonesia," kata Staf Khusus Menkominfo Bidang Kebijakan Digital dan Sumber Daya Manusia, Dedy Permadi, saat pembukaan Huawei CSR Ramadhan 2022 I Do Care, dikutip dari siaran pers, Jumat.
Kominfo mengibaratkan internet sebagai pedang bermata dua, bisa berdampak positif sekaligus negatif jika tidak ada panduan. Oleh karena itu, Kominfo mengajak berbagai pihak terlibat aktif dalam program pembangunan literasi digital, talenta digital dan kepemimpinan digital.
"Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak kita semua untuk memastikan bahwa internet maupun perangkat digital bisa digunakan untuk tujuan yang positif. Dan menjauhkan anak-anak kita dari penggunaan yang negatif," kata Dedy.
Penggunaan internet untuk tujuan positif, produktif dan kreatif merupakan bagian dari intensifikasi kebijakan talenta digital. Hal ini juga akan berdampak pada Produk Domestik Bruto.
"Data menunjukkan bahwa kontribusi kecakapan digital di Indonesia pada tahun 2019 mencapai Rp900 triliun terhadap PDB,” kata Dedy.
Pemerintah memiliki dua skenario besar untuk program talenta digital. Pertama, jika pemerintah dan pemangku kepentingan tidak melakukan intensifikasi kebijakan kecakapan digital, akan berkontribusi sekitar Rp1.900 triliun atau 7 persen dari PDB Indonesia pada 2030.
Kedua. dengan kolaborasi untuk intensifikasi kebijakan kecakapan digital, maka kontribusi kecakapan digital terhadap PDB mencapai Rp4.400 triliun atau 17 persen dari PDB tahun itu.
Melihat kedua skenario tersebut, maka kolaborasi harus dilakukan.
Kominfo melalui acara tersebut juga mengajak setiap warga negara, terutama orang tua, untuk bisa memastikan anak menggunakan gawai dan internet untuk tujuan yang positif, produktif dan kreatif.
"Tugas kita bersama memastikan bahwa penggunaan internet bisa digunakan secara positif, produktif, dan kreatif oleh seluruh pengguna internet di Indonesia," kata Staf Khusus Menkominfo Bidang Kebijakan Digital dan Sumber Daya Manusia, Dedy Permadi, saat pembukaan Huawei CSR Ramadhan 2022 I Do Care, dikutip dari siaran pers, Jumat.
Kominfo mengibaratkan internet sebagai pedang bermata dua, bisa berdampak positif sekaligus negatif jika tidak ada panduan. Oleh karena itu, Kominfo mengajak berbagai pihak terlibat aktif dalam program pembangunan literasi digital, talenta digital dan kepemimpinan digital.
"Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak kita semua untuk memastikan bahwa internet maupun perangkat digital bisa digunakan untuk tujuan yang positif. Dan menjauhkan anak-anak kita dari penggunaan yang negatif," kata Dedy.
Penggunaan internet untuk tujuan positif, produktif dan kreatif merupakan bagian dari intensifikasi kebijakan talenta digital. Hal ini juga akan berdampak pada Produk Domestik Bruto.
"Data menunjukkan bahwa kontribusi kecakapan digital di Indonesia pada tahun 2019 mencapai Rp900 triliun terhadap PDB,” kata Dedy.
Pemerintah memiliki dua skenario besar untuk program talenta digital. Pertama, jika pemerintah dan pemangku kepentingan tidak melakukan intensifikasi kebijakan kecakapan digital, akan berkontribusi sekitar Rp1.900 triliun atau 7 persen dari PDB Indonesia pada 2030.
Kedua. dengan kolaborasi untuk intensifikasi kebijakan kecakapan digital, maka kontribusi kecakapan digital terhadap PDB mencapai Rp4.400 triliun atau 17 persen dari PDB tahun itu.
Melihat kedua skenario tersebut, maka kolaborasi harus dilakukan.
Kominfo melalui acara tersebut juga mengajak setiap warga negara, terutama orang tua, untuk bisa memastikan anak menggunakan gawai dan internet untuk tujuan yang positif, produktif dan kreatif.