Makassar (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sulawesi Selatan Khaeroni mengajak seluruh umat Muslim agar memaknai malam Nuzulul Quran sebagai momentum memperbaiki iman dengan banyak membaca Alquran.

"Nuzulul Quran merupakan tonggak sejarah 15 abad yang lalu, di mana wahyu pertama diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril," ujarnya pada momentum peringatan Nuzulul Quran di Masjid Al Markaz Al Islami di Makassar, Selasa.

Khaeroni mengatakan wahyu pertama yang turun dari Allah SWT kepada Muhammad SAW adalah perintah membaca (Iqra’) di Surah Al Alaq, sedangkan wahyu kedua (Surah Al Mudatsir) mendeskripsikan kondisi fisik dan psikis Rasulullah SAW setelah menerima wahyu pertama

Ia menyatakan diantara hikmahnya adalah Allah memerintahkan umat Islam dan umat manusia agar memperbanyak literasi (mengkaji) supaya bisa segera bangkit dari keterpurukan dan keterbelakangan. 

"Di Kitab Suci Alquran ada lebih 750 ayat yang berbicara dan membahas soal sains dan rahasia alam semesta, hanya sekitar 150 ayat yang bicara tentang fikih," katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, salah satu hikmah Nuzulul Quran ini adalah bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenis yang tujuannya untuk memperbaiki Iman, Islam, Ihsan dan yang tak kalah pentingnya bagaimana mendorong agar sistem pendidikan bisa mewujudkan Ukhuwah Islamiyah, Basyariyah dan Ukhuwah Insaniah.

Sementara itu, Prof Hasyim Salenda dalam ceramahnya menyampaikan Alquran adalah satu-satunya mukjizat yang tidak hilang setelah sepeninggalan nabinya. Berbeda dengan mukjizat lain, jika pembawanya meninggal, maka mukjizatnya juga akan hilang.

Menurut dia, Alquran bahkan tetap mengikuti perkembangan zaman. Makanya hingga saat ini, hingga detik ini, tidak ada satupun makhluk Allah yang bisa membuat sesuatu yang menyamai Alquran.

"Kita bisa mengambil banyak hikmah pada malam ini, tentang turunnya Alquran. Ayat pertama yang pertama kali turun yaitu Iqra, lalu turunnya secara bertahap, selama 22 tahun, 22 hari, dan 22 jam, yang menghasilkan 30 juz dan 6666 ayat," ucapnya.

Peringatan Nuzulul Quran dipusatkan di Masjid Al-Markaz Al Islami Kota Makassar. Ratusan jamaah hadir dalam peringatan ini, namun mereka tetap menjaga jarak. 

Jamaah dibagi dalam tiga lantai guna tetap menjaga agar tidak terjadi kerumunan, hanya diisi dengan mengaji bersama, sambutan Ketua Yayasan, Kakanwil Kemenag Sulsel dan Hikmah Nuzulul Quran.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024