Mamuju (ANTARA) - Memperingati bulan mutu Karantina 2022 Pemerintah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat mensosialisasikan program gemar makan ikan kepada masyarakat dalam rangka pencegahan stunting atau kekerdilan.
Bupati Mamuju Sutinah Suhardi di Mamuju, Rabu, mengatakan kegiatan gemar makan ikan yang digelar pemerintah di Mamuju bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta anggota DPR RI Komisi IV, Dr Suhardi Duka, MM.
Bupati mengatakan,dalam program sosialisasi gemar makan di Mamuju juga dilaksanakan penyerahan bantuan sebanyak 1.000 ekor ikan segar kepada. masyarakat.
Pemberian bantuan ini ditujukan untuk meningkatkan konsumsi makanan bernutrisi seperti ikan, agar dapat mengurangi angka stunting di Mamuju.
"Prevalensi angka stunting di Provinsi Sulbar mencapai 34 persen dan daerah ini menduduki posisi kedua tertinggi di Indonesia, sehingga penanganan stunting terus dilaksanakan," katanya.
Ia menyampaikan, kolaborasi penanganan stunting perlu terus dilaksanakan pemerintah dengan berbagai program agar angka Prevalensi kekerdilan dapat semakin ditekan.
Anggota Komisi IV DPR RI, Dr. Suhardi Duka, sosialisasi gemar makan ikan ini untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat.
Ia menyampaikan, bahwa bantuan ini adalah upaya pemerintah untuk memenuhi gizi masyarakat, khususnya anak-anak agar menjadi generasi cerdas.
Menurutnya, pemerintah mesti memiliki rasa sayang kepada masyarakat dengan melaksanakan program yang meningkatkan kesejahteraan
"Pemberian bahan makanan bernutrisi seperti ikan adalah bentuk pelayanan dan rasa sayang dari pemerintah untuk warga Kabupaten Mamuju.
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Erwin Dwiyana, stunting tidak hanya ditandai dengan tidak normalnya pertumbuhan tinggi badan, namun juga diikuti dengan terganggunya perkembangan otak.
Sehingga, lanjutnya, anak akan sulit beradaptasi dalam dunia pendidikan dan mudah terkena penyakit.
Ia menambahkan, sosialisasi meningkatkan konsumsi ikan masyarakat dilaksanakan karena memiliki gizi yang sangat baik untuk perkembangan otak dan kesehatan guna mencegah stunting.
Bupati Mamuju Sutinah Suhardi di Mamuju, Rabu, mengatakan kegiatan gemar makan ikan yang digelar pemerintah di Mamuju bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta anggota DPR RI Komisi IV, Dr Suhardi Duka, MM.
Bupati mengatakan,dalam program sosialisasi gemar makan di Mamuju juga dilaksanakan penyerahan bantuan sebanyak 1.000 ekor ikan segar kepada. masyarakat.
Pemberian bantuan ini ditujukan untuk meningkatkan konsumsi makanan bernutrisi seperti ikan, agar dapat mengurangi angka stunting di Mamuju.
"Prevalensi angka stunting di Provinsi Sulbar mencapai 34 persen dan daerah ini menduduki posisi kedua tertinggi di Indonesia, sehingga penanganan stunting terus dilaksanakan," katanya.
Ia menyampaikan, kolaborasi penanganan stunting perlu terus dilaksanakan pemerintah dengan berbagai program agar angka Prevalensi kekerdilan dapat semakin ditekan.
Anggota Komisi IV DPR RI, Dr. Suhardi Duka, sosialisasi gemar makan ikan ini untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat.
Ia menyampaikan, bahwa bantuan ini adalah upaya pemerintah untuk memenuhi gizi masyarakat, khususnya anak-anak agar menjadi generasi cerdas.
Menurutnya, pemerintah mesti memiliki rasa sayang kepada masyarakat dengan melaksanakan program yang meningkatkan kesejahteraan
"Pemberian bahan makanan bernutrisi seperti ikan adalah bentuk pelayanan dan rasa sayang dari pemerintah untuk warga Kabupaten Mamuju.
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Erwin Dwiyana, stunting tidak hanya ditandai dengan tidak normalnya pertumbuhan tinggi badan, namun juga diikuti dengan terganggunya perkembangan otak.
Sehingga, lanjutnya, anak akan sulit beradaptasi dalam dunia pendidikan dan mudah terkena penyakit.
Ia menambahkan, sosialisasi meningkatkan konsumsi ikan masyarakat dilaksanakan karena memiliki gizi yang sangat baik untuk perkembangan otak dan kesehatan guna mencegah stunting.