Makassar (ANTARA) - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui Program Momentum Private Healthcare Delivery (MPHD) menggandeng Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan guna menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di daerah itu.

Senior Program Manager MPHD USAID Sulawesi Selatan Salwa Mochtar, Rabu mengatakan, pihaknya mengajak PKK Sulawesi Selatan untuk terlibat dalam intervensi penurunan kasus kematian ibu dan anak melalui edukasi dan persuasi kepada masyarakat.

“Kita berharap program MPHD ini bisa menurunkan angka kematian Ibu dan bayi yang cukup tinggi di Sulsel," ujarnya saat audiensi bersama Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Satu dan Pokja Empat PKK Sulsel terkait Program penurunan AKI dan AKB di Sulawesi Selatan di Makassar.

MPHD merupakan bagian dari program kerja USAID dan Kementerian Kesehatan untuk peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir di Indonesia.

"Pastinya sinergi dan kolaborasi dengan PKK sangat penting karena masalah AKI dan AKB bukan masalah orang kesehatan saja,” ujar Salwa.

Salwa menyebutkan, Sulawesi Selatan merupakan satu dari lima provinsi dengan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian bayi tertinggi di Indoenesia, di samping DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, pada tahun 2021 total angka kematian ibu di Sulsel sebanyak 195 kasus, sedangkan angka kematian bayi mencapai 844 kasus.

“Salah satu peran PKK kami masukkan di dalam Tim Pokja penurunan angka kematian ibu dan baru lahir khususnya di empat loksdi kabupaten/kota di Sulsel, yakni Makassar, Gowa, Bulukumba dan Toraja Utara,” sebut Salwa.

Lebih lanjut, ia mengemukakan, bentuk intervensi dari program yang baru dimulai pada Mei tahun 2021 ialah peningkatan akses layanan kesehatan serta mengoptimalisasi sistem rujukan yang berlaku.

Selain itu, fokus program yang telah dilakukan pula seperti mentoring atau pendampingan kepada fasilitas layanan kesehatan swasta.

"Pendampingan klinis terhadap tenaga kesehatannya dan juga pendampingan manajerial terhadap bagaimana system manajemen mereka termasuk rujukan serta pencegahan infeksi pasca-melahirkan,” urai Salwa.

Sementara Ketua Pokja Satu PKK Sulsel Amelia menyambut baik untuk ikut bekerja bersama MPHD dalam menurunkan angka kematian ibu hamil dan bayi di Sulsel.

“Jika kita bersinergi dengan PKK dari segi data gaungnya lebih cepat, untuk tingkat desa hingga 4 lokus di kabupaten,” ujar Amel.

"Selanjutnya apa yang perlu dilakukan, PKK siap membantu dan bersinergi untuk menurunkan kematian Ibu dan Anak,” Amelia menambahkan.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025