Jakarta (ANTARA) - Pria yang diduga menjegal komika Dave Chappelle selama pertunjukkan di Hollywood Bowl dalam festival "Netflix is a Joke" dipastikan sudah ditangkap oleh otoritas keamanan dan akan diproses secara hukum dengan dakwaan penyerangan dengan senjata mematikan.
Juru Bicara Departemen Kepolisian Los Angeles menyebutkan pria yang menyerang Dave Chappelle kedapatan membawa replika pistol yang berisikan pisau ketika menyerang sang komika.
Mengutip Reuters, Kamis, penyerang Dave Chappelle itu berusia muda yaitu 23 tahun bernama Isaiah Lee dan telah ditahan di penjara dengan jaminan 30 ribu dolar AS setelah didakwa.
Belum ada sidang yang dijadwalkan untuk Isaiah Lee dari penegak hukum.
Penyerangan terhadap Dave Chappelle terjadi begitu cepat saat ia akan turun dari panggung setelah tampil.
Beruntung sang komika belum mendapatkan serangan yang berarti dan segera diamankan oleh petugas keamanannya dan justru sang penjegal yang mengalami luka- luka.
Pada saat Chris Rock juga tampil di festival yang sama setelah insiden itu, Chappelle ikut naik dan justru berkomentar, "Apakah itu Will Smith?" mengambil referensi tentang pengalaman Chris Rock yang pernah mengalami penyerangan saat melakukan Stand- up di ajang Oscar.
Dave Chappelle tetap melanjutkan penampilannya di festival "Netflix is a Joke" pascapenyerangan yang dialaminya itu.
Juru bicara Dave Chappelle pun akhirnya angkat bicara dan memuji Jamie Foxx dan Chris Rock yang bisa mengembalikan suasana di Hollywood Bowl kondusif kembali dan para penonton kembali fokus pada aksi para komika.
"Sungguh disayangkan dan meresahkan seperti insiden itu, namun dipastikan Chappelle melanjutkan pertunjukan," kata Carla Sims.
Setelah serangan itu, Carla mengatakan Chappelle menyiapkan aksi terakhir dari pertunjukannya bersama duo musik hip-hop Black Star.
Terkait penyerangan yang dialami dan proses hukum yang bergulir, Carla memastikan sang komika akan bekerjasama dengan kooperatif dengan otoritas keamanan.
Dave Chappelle pada 2021 sempat membuat kontroversi dalam penampilan khususnya di Netflix bertajuk "The Closer" yang dianggap mengejek komunitas transgender.
Namun bagi pendukungnya, hal itu hanya bagian dari "cancel culture" dan tidak memengaruhi kinerjanya sebagai komedian.
Juru Bicara Departemen Kepolisian Los Angeles menyebutkan pria yang menyerang Dave Chappelle kedapatan membawa replika pistol yang berisikan pisau ketika menyerang sang komika.
Mengutip Reuters, Kamis, penyerang Dave Chappelle itu berusia muda yaitu 23 tahun bernama Isaiah Lee dan telah ditahan di penjara dengan jaminan 30 ribu dolar AS setelah didakwa.
Belum ada sidang yang dijadwalkan untuk Isaiah Lee dari penegak hukum.
Penyerangan terhadap Dave Chappelle terjadi begitu cepat saat ia akan turun dari panggung setelah tampil.
Beruntung sang komika belum mendapatkan serangan yang berarti dan segera diamankan oleh petugas keamanannya dan justru sang penjegal yang mengalami luka- luka.
Pada saat Chris Rock juga tampil di festival yang sama setelah insiden itu, Chappelle ikut naik dan justru berkomentar, "Apakah itu Will Smith?" mengambil referensi tentang pengalaman Chris Rock yang pernah mengalami penyerangan saat melakukan Stand- up di ajang Oscar.
Dave Chappelle tetap melanjutkan penampilannya di festival "Netflix is a Joke" pascapenyerangan yang dialaminya itu.
Juru bicara Dave Chappelle pun akhirnya angkat bicara dan memuji Jamie Foxx dan Chris Rock yang bisa mengembalikan suasana di Hollywood Bowl kondusif kembali dan para penonton kembali fokus pada aksi para komika.
"Sungguh disayangkan dan meresahkan seperti insiden itu, namun dipastikan Chappelle melanjutkan pertunjukan," kata Carla Sims.
Setelah serangan itu, Carla mengatakan Chappelle menyiapkan aksi terakhir dari pertunjukannya bersama duo musik hip-hop Black Star.
Terkait penyerangan yang dialami dan proses hukum yang bergulir, Carla memastikan sang komika akan bekerjasama dengan kooperatif dengan otoritas keamanan.
Dave Chappelle pada 2021 sempat membuat kontroversi dalam penampilan khususnya di Netflix bertajuk "The Closer" yang dianggap mengejek komunitas transgender.
Namun bagi pendukungnya, hal itu hanya bagian dari "cancel culture" dan tidak memengaruhi kinerjanya sebagai komedian.