Makassar (ANTARA News) - Atlet anggar nasional asal Sulawesi Selatan Isnawati Sir Idar mengaku akan lebih fokus menghadapi PON setelah gagal lolos di babak kualifikasi olimpiade di Jepang, 20-27 April 2012.

Isnawati Sir Idar di Makassar, Senin, menyatakan tidak terlalu kecewa meski gagal mewujudkan harapannya tampil untuk pertama kali dikejuaraan sebesar olimpiade.

"Saya selanjutnya akan lebih fokus menghadapi PON 2012. Mudah-mudahan kegagalan tampil di olimpiade tidak mempengaruhi penampilan saya di PON nanti," ujarnya.

Pada babak kualifikasi Olimpiade London 2012, Isnawati harus mengubur impiannya lolos setelah hanya mampu menduduki peringkat lima. Adapun batas kuota untuk lolos harus masuk peringkat tiga besar.

Kegagalan Isnawati juga dialami rekannya sesama atlet Sulsel yakni Haerullah yang harus tersingkir dari babak 16 besar.

Menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau, Septeber 2012, Isnawati menargetkan meraih emas. Kegagalan mempersembahkan emas di SEA Games juga bukan alasan sehingga bersikap pesmistis. Apalagi kualitas lawan yang akan dihadapi di PON dinilai tidak seketat di SEA Games XXVI.

Mengenai calon lawan yang berpotensi membuyarkan harapannya meraih emas PON, kata Isna, kemungkinan besar datang dari sesama atlet SEA Games. Alasannya, kualitas atlet SEA Games yang relatif berimbang.

Meski demikian, peraih dua perak SEA Games XXVI itu juga mengaku tidak akan memandang enteng setiap lawan yang akan dihadapi.

"Tidak ada target lain selain meraih emas di PON nanti. Meski tidak mudah namun saya optimistis bisa mewujudkannya. Mudah-mudahan semuanya berjalan sesuai rencana," ucapnya.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel Addien, mengaku optimistis dengan kemampuan Isnawati. KONI Sulsel juga berharap kegagalan di babak kualifikasi olimpiade tidak mengurangi motivasi Isnawati dan rekan.

"Kita telah bertekad mempertahankan prestasi sebagai peringkat enam PON 2008. Makanya kita berharap seluruh atlet kembali meraih hasil maksimal, khususnya dari anggar," ujarnya. (T.KR-DF/F003) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024