Makassar (ANTARA) - PLN UP3 Bulukumba menggelar Electric Culinary Festival 2022 di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan dalam rangka mendukung program pemerintah Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sekaligus mendorong Electrifying Lifestyle di masyarakat.
Kegiatan ini digelar selama tiga hari, 20-22 Mei 2022 memamerkan kendaraan listrik mulai dari, mobil listrik, scooter hingga gokart.
Manager PLN UP3 Bulukumba Leandra Agung Tri Radi Putra melalui rilisnya di Makassar, Minggu, kegiatan ini sebagai bentuk komitmen PLN mengkampanyekan kendaraan yang ramah lingkungan. Selain itu, konvoi ini juga merupakan cara PLN membuktikan kenyamanan berkendara menggunakan kendaraan listrik kepada masyarakat.
"Kami berharap kegiatan ini, awareness masyarakat tentang keberadaan kendaraan listrik semakin meningkat. Masyarakat perlu mengetahui bahwa kendaraan ramah lingkungan bisa dijadikan solusi untuk mengurangi polusi udara, utamanya di Kabupaten Bulukumba," ujarnya.
Kegiatan ini diawali dengan konvoi kendaraan listrik berupa 1 unit mobil listrik dan 20 unit motor listrik dipimpin oleh Manager PLN UP3 Bulukumba, Leandra Agung Tri Radi Putra dengan menggandeng Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf, Wakil Bupati Sinjai, Andi Kartini, Kapolsek Ujung Bulu, AKP H Nuryadin dan sederet stakeholders lainnya.
Konvoi dimulai dari rute Kantor PLN UP3 Bulukumba - Jl Lonto Dg Pasewang - Jl Sam Ratulangi - Jl Kusuma Bangsa - Jl Ahmad Yani - Jl Bung Tomo - Jl Jenderal Sudirman hingga berakhir di Lapangan Pemuda Bulukumba.
Setelah mengikuti konvoi kendaraan listrik, Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf menyatakan kendaraan listrik sangat nyaman digunakan, karena tidak bising dan polusi.
"Saya rasa apa yang dilakukan PLN merupakan bukti dan menjadi langkah yang baik dan tentunya selaras dengan komitmen kita bersama untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan bangsa yang ramah lingkungan khususnya di kabupaten Bulukumba," kata Andi Edy Manaf.
Guna mendukung terbentuknya ekosistem KBLBB di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, PLN UIW Sulselrabar telah membangun satu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) fast charging.
Di Sulawesi Selatan terdapat 3 SPKLU yakni PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Mattoanging (25kW) dan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Makassar Selatan (50kW), PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Parepare (20kW dan 30 kW) serta 1 SPKLU di Sulawesi Tenggara yakni PLN ULP WuaWua (2x25 kW).
Selain itu, PLN juga menghadirkan 40 tenant makanan serta minuman, dengan mengunakan peralatan listrik hingga Kompor Induksi pada "Electric Culinary Festival 2022" di Lapangan Pemuda Bulukumba.
Ana selaku salah satu pemilik tenant tahu walik mengatakan memasak menggunakan kompor induksi sangatlah aman dan mudah digunakan.
“Masak menggunakan kompor induksi ini sangat aman dan mudah digunakan, jadi tidak perlu khawatir saat memasak," ujarnya.
Dari sisi penggunaan, kompor induksi juga lebih murah dibandingkan dengan kompor LPG. Hasil uji coba menunjukan, untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt hanya memerlukan biaya sebesar Rp158, sementara dengan kompor elpiji tabung 12 kilogram sekitar Rp176.
Sehingga dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia menggunakan gas LPG 11,4 kg per bulan, terjadi penghematan Rp28.500 dari biaya memasak setiap bulan.
Kegiatan ini digelar selama tiga hari, 20-22 Mei 2022 memamerkan kendaraan listrik mulai dari, mobil listrik, scooter hingga gokart.
Manager PLN UP3 Bulukumba Leandra Agung Tri Radi Putra melalui rilisnya di Makassar, Minggu, kegiatan ini sebagai bentuk komitmen PLN mengkampanyekan kendaraan yang ramah lingkungan. Selain itu, konvoi ini juga merupakan cara PLN membuktikan kenyamanan berkendara menggunakan kendaraan listrik kepada masyarakat.
"Kami berharap kegiatan ini, awareness masyarakat tentang keberadaan kendaraan listrik semakin meningkat. Masyarakat perlu mengetahui bahwa kendaraan ramah lingkungan bisa dijadikan solusi untuk mengurangi polusi udara, utamanya di Kabupaten Bulukumba," ujarnya.
Kegiatan ini diawali dengan konvoi kendaraan listrik berupa 1 unit mobil listrik dan 20 unit motor listrik dipimpin oleh Manager PLN UP3 Bulukumba, Leandra Agung Tri Radi Putra dengan menggandeng Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf, Wakil Bupati Sinjai, Andi Kartini, Kapolsek Ujung Bulu, AKP H Nuryadin dan sederet stakeholders lainnya.
Konvoi dimulai dari rute Kantor PLN UP3 Bulukumba - Jl Lonto Dg Pasewang - Jl Sam Ratulangi - Jl Kusuma Bangsa - Jl Ahmad Yani - Jl Bung Tomo - Jl Jenderal Sudirman hingga berakhir di Lapangan Pemuda Bulukumba.
Setelah mengikuti konvoi kendaraan listrik, Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf menyatakan kendaraan listrik sangat nyaman digunakan, karena tidak bising dan polusi.
"Saya rasa apa yang dilakukan PLN merupakan bukti dan menjadi langkah yang baik dan tentunya selaras dengan komitmen kita bersama untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan bangsa yang ramah lingkungan khususnya di kabupaten Bulukumba," kata Andi Edy Manaf.
Guna mendukung terbentuknya ekosistem KBLBB di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, PLN UIW Sulselrabar telah membangun satu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) fast charging.
Di Sulawesi Selatan terdapat 3 SPKLU yakni PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Mattoanging (25kW) dan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Makassar Selatan (50kW), PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Parepare (20kW dan 30 kW) serta 1 SPKLU di Sulawesi Tenggara yakni PLN ULP WuaWua (2x25 kW).
Selain itu, PLN juga menghadirkan 40 tenant makanan serta minuman, dengan mengunakan peralatan listrik hingga Kompor Induksi pada "Electric Culinary Festival 2022" di Lapangan Pemuda Bulukumba.
Ana selaku salah satu pemilik tenant tahu walik mengatakan memasak menggunakan kompor induksi sangatlah aman dan mudah digunakan.
“Masak menggunakan kompor induksi ini sangat aman dan mudah digunakan, jadi tidak perlu khawatir saat memasak," ujarnya.
Dari sisi penggunaan, kompor induksi juga lebih murah dibandingkan dengan kompor LPG. Hasil uji coba menunjukan, untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt hanya memerlukan biaya sebesar Rp158, sementara dengan kompor elpiji tabung 12 kilogram sekitar Rp176.
Sehingga dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia menggunakan gas LPG 11,4 kg per bulan, terjadi penghematan Rp28.500 dari biaya memasak setiap bulan.