Makassar (ANTARA) - PT Pelindo Jasa Maritim, Subholiding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Group berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan  proses bisnis secara aman, sehat, dan berwawasan lingkungan atau Health, Safety, Security and Environment (HSSE).

"Seluruh direksi bersama pekerja SPJM telah berkomitmen untuk menjalankan proses bisnis secara aman, sehat, dan berwawasan lingkungan," kata Direktur Utama Subholding Pelindo Jasa Maritim (SPJM) Prasetyadi di Makassar, Rabu.

Dia memahami bahwa Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) atau kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pekerja sangat vital dalam mewujudkan produktivitas kerja yang optimal.

Oleh karena itu, lingkup Pelindo memiliki peraturan pengelolaan terkait K3, paling tidak bisa meminimalisir kejadian atau peristiwa yang sama-sama tidak diinginkan. “Untuk itu, kami telah memiliki beberapa program selanjutnya terkait pembinaan HSSE SPJM Group,” ujarnya.

Prasetyadi mengatakan, rencana pembinaan HSSE SPJM Group yang akan dilakukan selanjutnya di antaranya yaitu program transformasi operasi kapal dan standarisasi monitoring & report HSSE SPJM Group.

“Semoga dengan program HSSE selanjutnya, kami bisa mencapai zero accident atau setidaknya dapat diminimalisir,” ucapnya.

Sementara itu, kinerja Triwulan I 2022 telah mencatat pelayanan pemanduan kapal total sebanyak 55.881 call kapal berdasarkan pelayanan.

Layanan itu terdiri dari 5.893 call kapal luar negeri dan 49.988 call kapal dalam negeri. Sementara berdasarkan lokasi, jumlah kapal yang dilayani mencapai 25.144 call di dermaga umum yang ada di dalam dan luar negeri.

Selain itu, ada 8.696 call di rede transport atau loading point dalam dan luar negeri serta terdapat 17.724 call di Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) atau Terminal Khusus/Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) dalam maupun luar negeri, termasuk 4.219 call di pelabuhan khusus dalam dan luar negeri, serta 98 call di loading point di luar Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dalam dan luar negeri.

”Sehingga total ada 55.881 call kapal yang telah dilayani selama triwulan pertama 2022,” kata Prasetyadi.

Dia juga menyebutkan bahwa aktivitas pandu dan tunda yang paling tinggi berada di Pelabuhan Dumai dan Balikpapan, sebab di sekitar dua pelabuhan tersebut terdapat cukup banyak Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) dengan aktivitas ekspor batu bara.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024