Makassar (ANTARA News) - Konsumen di Kota Makassar yang menggunakan kendaraan pribadi kini melirik premium eceran akibat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dibatasi stoknya.

"BBM bersubsidi berupa premium yang dijual SPBU mulai terbatas, sehingga jika kehabisan BBM, kami lebih memilih premium eceran yang dijual di pinggir jalan," kata salah seorang pengendara kendaraan roda empat Nursyam di Makassar, Sabtu.

Dia mengatakan, dengan membeli premium eceran seharga Rp5.500 - Rp6.000 per liter, jauh lebih murah dibandingkan harus membeli BBM nonsubsidi yakni Pertamax yang harganya diatas Rp10.000 per liter.

Meskipun kualitas premium eceran tidak ada jaminan, lanjut dia, namun karena harganya lebih murah dibanding Pertamax, maka itu menjadi pilihan.

Hal senada dikemukakan pengendara mobil mewah lainnya yang mengaku tidak mendapatkan premium di SPBU Jalan Masjid Raya, Makassar.

"Salah satu upaya menyiasati kondisi ini, tangki mobil sebagian diisi Pertamax di SPBU dan sebagian lagi dari premium eceran yang dibeli di pinggir jalan," katanya.

Sementara itu, Asisten Manager Regional Pertamina Fuel Retail Wilayah VII Makassar Rosina Nurdin mengakui adanya pembatasan BBM bersubsidi yakni Premium dan Solar sebagai tindaklanjut dari instruksi predisen.

"Semua SPBU masih dapat menjual BBM bersubsidi, hanya saja jatah BBM bersubsidi itu dibatasi sesuai dengan regulasi yang ada, sehingga BBM bersubsidi dapat mencukupi hingga akhir tahun,"katanya. (T.S036/S016) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024