Mamuju (ANTARA) - Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Mamuju Taslim menjamin, kebutuhan para pengungsi pascagempa terpenuhi.
"Saya rasa, tidak ada masalah dengan kebutuhan para pengungsi," kata Taslim, ditemui di Stadion Manakala Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Jumat.
Ia membantah adanya keluhan pengungsi terkait tidak tersedianya fasilitas MCK (mandi, cuci dan kakus) di lokasi pengungsian.
"Seluruh fasilitas kami siapkan. Ada tiga dapur umum yang dibangun, begitupun dengan fasilitas untuk kebutuhan mandi, mencuci dan fasilitas yang mendasar bagi mereka (pengungsi), semuanya telah disiapkan," jelas Taslim.
Pemerintah dan pihak-pihak terkait, lanjut Taslim, terus melakukan upaya untuk membantu warga yang mengungsi pascagempa berkekuatan 5,8 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Mamuju pada Rabu siang (8/6) sekitar pukul 13.32 Wita.
Sebelumnya, beberapa warga yang mengungsi di Stadion Manakarra Mamuju mengeluhkan tidak adanya fasilitas MCK, seperti pada penanganan pengungsi saat gempa bumi berkekuatan 6,2 pada 15 Januari 2021.
"Kami kesulitan untuk mandi, buang air dan mencuci karena tidak adanya fasilitas MCK yang disiapkan. Kalau tahun lalu, saya mengungsi juga di sini selama tiga bulan dan disiapkan toilet dan kamar mandi," ujar salah seorang pengungsi Salmah.
Para pengungsi yang memiliki bayi, juga mengaku belum mendapatkan bantuan kebutuhan bayi.
"Kalau makanan di sini cukup, tetapi kebutuhan untuk bayi juga belum ada," kata Salmah.
Gempa bumi berkekuatan 5,8 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju pada Rabu siang (8/6) sekitar pukul 13.32 Wita menyebabkan sedikitnya 70 rumah warga dan sejumlah gedung pemerintah rusak melukai 17 orang serta ribuan orang mengsungsi di sejumlah titik di Kabupaten Mamuju dan Majene.
Para pengungsi yang masih bertahan di tenda pengungsian di Stadion Manakarra Mamuju, Jumat (10/6)(ANTARA/Amirullah)
"Saya rasa, tidak ada masalah dengan kebutuhan para pengungsi," kata Taslim, ditemui di Stadion Manakala Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, Jumat.
Ia membantah adanya keluhan pengungsi terkait tidak tersedianya fasilitas MCK (mandi, cuci dan kakus) di lokasi pengungsian.
"Seluruh fasilitas kami siapkan. Ada tiga dapur umum yang dibangun, begitupun dengan fasilitas untuk kebutuhan mandi, mencuci dan fasilitas yang mendasar bagi mereka (pengungsi), semuanya telah disiapkan," jelas Taslim.
Pemerintah dan pihak-pihak terkait, lanjut Taslim, terus melakukan upaya untuk membantu warga yang mengungsi pascagempa berkekuatan 5,8 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Mamuju pada Rabu siang (8/6) sekitar pukul 13.32 Wita.
Sebelumnya, beberapa warga yang mengungsi di Stadion Manakarra Mamuju mengeluhkan tidak adanya fasilitas MCK, seperti pada penanganan pengungsi saat gempa bumi berkekuatan 6,2 pada 15 Januari 2021.
"Kami kesulitan untuk mandi, buang air dan mencuci karena tidak adanya fasilitas MCK yang disiapkan. Kalau tahun lalu, saya mengungsi juga di sini selama tiga bulan dan disiapkan toilet dan kamar mandi," ujar salah seorang pengungsi Salmah.
Para pengungsi yang memiliki bayi, juga mengaku belum mendapatkan bantuan kebutuhan bayi.
"Kalau makanan di sini cukup, tetapi kebutuhan untuk bayi juga belum ada," kata Salmah.
Gempa bumi berkekuatan 5,8 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju pada Rabu siang (8/6) sekitar pukul 13.32 Wita menyebabkan sedikitnya 70 rumah warga dan sejumlah gedung pemerintah rusak melukai 17 orang serta ribuan orang mengsungsi di sejumlah titik di Kabupaten Mamuju dan Majene.