Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan Makassar bersama Hasanuddin Contac melakukan sosialisasi penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kota Makassar dengan menyasar perguruan tinggi.

"Kegiatan ini menghadirkan rektor dan wakil rektor dari masing-masing kampus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit P2P Dinas Kesehatan Kota Makassar, Andi Mariani di Makassar, Jumat.

Dia mengatakan, pentingnya sosialisasi ini karena prevalensi perokok di Makassar cukup tinggi termasuk pada kalangan remaja.

Sementara dia menilai kampus menjadi salah satu tempat yang layak untuk menyosialisasikan Perda KTR di kalangan generasi muda.

Menurut dia, kampus inikan memang bagian dari kawasan tanpa rokok juga karena dia masuk dunia pendidikan. Jadi dengan adanya kampus sehat ini maka bisa jadi alternatif sosialisasi KTR.

Adapun kegiatan kampus sehat ini diinisiasi oleh Hasanuddin Contac dengan menghadirkan narasumber dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Sementara itu, Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar, Muhammad Tahir mengaku telah mengimplementasikan kampus bebas rokok sejak 2018.

Hanya saja, lanjut dia, program itu belum berjalan maksimal lantaran salah satu faktornya masih ada figur yang dilihat oleh mahasiswa merokok seperti dosen dan lain sebagainya.

"Yah ini mungkin faktor psikologis juga karena mahasiswa masih melihat ada yang merokok," kata Tahir.

Kendati demikian, Muhammad Tahir menyebut pihaknya telah mengajak dosen maupun mahasiswa semester akhir untuk menjadi teladan agar tidak merokok di area kampus.

"Kita sudah imbau mereka untuk menjadi contoh yang baik khususnya mahasiswa baru nanti ini," ujarnya.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024