Makassar (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan mengingatkan kepada setiap jamaah calon haji (JCH) yang berangkat menunaikan ibadah haji agar senantiasa memakai gelang identitas selama di Arab Saudi.

"Gelang identitas itu menjadi ciri khas dari jamaah haji Indonesia dan itu sejak tahun 1995. Begitu meninggalkan tanah air dan setibanya di Arab Saudi, gelang harus dipakai terus," ujar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Sulsel Ikbal Ismail di Makassar, Jumat (10/6).

Dia mengatakan gelang yang diberikan oleh penyelenggara diperuntukkan bagi jamaah maupun pendamping dan pembimbing haji selama menjalani ibadah.

Ikbal Ismail menjelaskan, gelang identitas itu memuat sejumlah informasi penting terkait jamaah. Ada enam kolom dalam gelang tersebut. Kolom pertama, berisi keterangan asal Embarkasi dan tahun keberangkatan. Misal, Mks 1443H. Artinya, jamaah asal Embarkasi Makassar yang berangkat pada tahun 1443 H.

Kolom kedua berisi nomor kloter. Misal, tertulis "kloter 1. Kolom ketiga, memuat keterangan Nomor Paspor jamaah. Kolom keempat, tulisan Jamaah Haji Indonesia dalam Bahasa Arab Al Hajjul Indonesiyyi.

Kolom kelima berisi nama jamaah/petugas sesuai nama di buku Paspor. Misal, Fulan bin Fulan. Dan, kolom terakhir berisi Bendera Indonesia (Merah Putih) sekaligus sebagai penanda jamaah atau petugas asal Indonesia.

Sebelumnya, Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat Akhmad Fauzin menyatakan jika gelang tersebut terbukti sangat memudahkan berbagai pihak untuk mengidentifikasi jamaah ketika terpisah maupun saat lupa arah jalan ke pemondokan.

"Untuk itu, jamaah agar memahami data dan isinya," terangnya.

Fauzin menambahkan, sampai dengan hari kelima pemberangkatan, sebanyak 14.757 jemaah sudah tiba di Madinah. Untuk pemberangkatan pada hari keenam, ada 8 kloter dari 5 embarkasi, dengan total 3.226 jemaah.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2025