Makassar (ANTARA) - PT Mars Symbioscience Indonesia melakukan penjajakan dengan Lantamal VI Makassar untuk memulihkan terumbu karang yang tergerus karena banyaknya pengeboman oleh oknum nelayan.

Komandan Pangkalan Utama TNI AL VI Makassar Laksamana Pertama TNI Benny Sukandari di Makassar, Rabu usai menerima kunjungan pengurus PT Mars Symbioscience Indonesia menyambut baik rencana tersebut.

"Kami sudah mendengar langsung program dan rencana kerja dari PT Mars yang ingin melakukan pemulihan terumbu karang setelah tergerus karena ulah oknum illegal fishing," ujarnya.

Danlantamal VI mengatakan pertemuan itu dilaksanakan dalam rangka koordinasi, diskusi serta sharing terkait kegiatan pemulihan atau restorasi terumbu karang dan support divers untuk penggunaan chamber.

"Pada prinsipnya konservasi tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan harus dilakukan bersama dengan berbagai pihak termasuk Lantamal VI sehingga kami menyambut baik rencana PT Mars Symbioscience," katanya.

Public Affairs Manager PT Mars Sohra Sahama mengatakan terumbu karang dunia sedang bermasalah, gelombang panas laut yang terkait dengan perubahan iklim, pengrusakan oleh manusia, dan polusi berkontribusi terhadap lenyapnya terumbu di seluruh dunia.

Ia menjelaskan pada tingkat penurunan saat ini, akan sangat mungkin dalam dua generasi, akuarium barangkali menjadi satu-satunya tempat seorang anak kecil dapat menyaksikan keajaiban warna dan kehidupan yang meliputi terumbu karang.

"Sustainable in a generation plan memungkinkan kami menemukan cara-cara baru dan inovatif untuk membuat perbedaan yang langgeng dalam melindungi dan melestarikan planet kita. Bagian dari pekerjaan tersebut saat ini tengah berlangsung di jantung Segitiga Terumbu Karang, salah satu ekosistem alami paling beragam di dunia," katanya.

Sebelumnya, Sohra menyatakan sejak 2011 Mars terus mengembangkan dan menyempurnakan metode pemulihan ekosistem terumbu karang yang berbiaya rendah dan dapat diperbanyak.

Metode yang disebut sistem Restorasi Terumbu Mars (Mars Assisted Reef Restoration System/MARRS) didasarkan pada pemasangan jaring berkelanjutan dari laba-laba karang.

Selain itu, juga struktur baja berlapis pasir berbentuk heksagonal dengan fragmen karang yang terpasang —yang menutupi padang puing karang tandus dan celah antara karang hidup yang tersisa di terumbu.

Lebih dari 18.000 laba-laba yang menggabungkan 270.000 fragmen karang kini telah dipasang di dua terumbu yang berbeda, setara dengan tiga hektare.

Upaya yang dihasilkan adalah apa yang saat ini kemungkinan menjadi salah satu ekosistem terumbu karang terbesar yang dipulihkan di dunia dan program restorasi aktif serta tersebar di dua komunitas pulau di Sulawesi Selatan, Indonesia, serta lokasi ketiga di luar pulau Bali.

Hasil pertemuan ini nantinya akan menjadi landasan dalam proses kerjasama antara Lantamal VI Makassar dengan PT Mars Symbioscience Indonesia.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024