Mamuju (ANTARA News) - Harga beras di Mamuju, ibukota Provinsi Sulawesi Barat, mengalami kenaikan seminggu menjelang bulan suci Ramadhan 1433 hijriah.
Pemantauan di Mamuju, Jumat, harga beras dari Rp190.000 per 25 kg, naik menjadi Rp195.000.
Kenaikan harga beras itu menjadi keluhan warga karena kebutuhan harga lainnya seperti gula pasir juga mulai bergerak naik.
Harga gula pasir mengalami kenaikan dari harga Rp12.000 menjadi sekitar Rp14.000 per Kg.
Ani, salah seorang warga, meminta agar pemerintah terus berupaya mengendalikan kebutuhan sembako menjelang Ramadhan agar masyarakat tidak terbebani secara ekonomi.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Sulbar, Samiran mengatakan, guna mengantisipasi harga sembako pemerintah di Sulbar telah membentuk tim pemantauan harga sembako.
Ia mengatakan, tim itu akan bertugas mengawasi lonjakan harga pada sejumlah pasar yang ada di sejumlah Kabupaten di Sulbar.
"Kalau ada lonjakan harga yang sangat tajam maka pemerintah segera akan melakukan pengendalian dengan melakukan operasi pasar, jadi masyarakat tidak perlu khawatir, karena pemerintah akan mengendalikan harga agar tetap dapat dijangkau masyarakat," katanya. (T.KR-MFH/H-KWR)
Pemantauan di Mamuju, Jumat, harga beras dari Rp190.000 per 25 kg, naik menjadi Rp195.000.
Kenaikan harga beras itu menjadi keluhan warga karena kebutuhan harga lainnya seperti gula pasir juga mulai bergerak naik.
Harga gula pasir mengalami kenaikan dari harga Rp12.000 menjadi sekitar Rp14.000 per Kg.
Ani, salah seorang warga, meminta agar pemerintah terus berupaya mengendalikan kebutuhan sembako menjelang Ramadhan agar masyarakat tidak terbebani secara ekonomi.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Sulbar, Samiran mengatakan, guna mengantisipasi harga sembako pemerintah di Sulbar telah membentuk tim pemantauan harga sembako.
Ia mengatakan, tim itu akan bertugas mengawasi lonjakan harga pada sejumlah pasar yang ada di sejumlah Kabupaten di Sulbar.
"Kalau ada lonjakan harga yang sangat tajam maka pemerintah segera akan melakukan pengendalian dengan melakukan operasi pasar, jadi masyarakat tidak perlu khawatir, karena pemerintah akan mengendalikan harga agar tetap dapat dijangkau masyarakat," katanya. (T.KR-MFH/H-KWR)