Majene, Sulbar (ANTARA News) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, mengalokasikan anggaran sebesar Rp200 juta untuk pengembangan Keramba Jaring Apung dengan sasaran pengembangan dan budidaya ikan berdaya saing tinggi dan berkualitas ekspor.

Kepala DKP Majene, Fadlil Rasyid di Majene, Kamis, mengatakan tahap awal pengembangan KJA di Majene ditempatkan di Kecamatan Tubo Sendana, sebab kondisi laut dan lokasi yang sangat memungkinkan untuk jangka panjang.

"Pada dasarnya kita telah mengembangkan KJA di beberapa tempat, namun jenis ikan yang dibudidaya masih kualitas lokal. Sementara, program yang kita kembangkan kali ini merupakan budidaya ikan laut berdaya jual ekspor," imbuhnya.

Anggaran yang dikelola tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan pengembangannya langsung diserahkan kepada kelompok nelayan dan didampingi oleh petugas teknis DKP untuk pengembangan dan budidaya.

Menurut Fadlil, salah satu kendala yang selama ini dihadapi oleh nelayan adalah bibit yang belum tersedia di dalam Majene. Khusus untuk pengembangan tersebut, bibitnya terpaksa harus didatangkan dari wilayah Kalimantan.

"Beberapa jenis ikan kualitas ekspor yang dibudidaya di antaranya adalan beberapa jenis ikan batu seperti kerapu sunu, ikan merah, serta jenis ikan batu lainnya yang memiliki daya jual lebih tinggi dibanding beberapa jenis ikan lainnya," sebutnya.

Meskipun selama ini nelayan masih kesulitan mendapatkan bibit untuk dibudidaya, namun dengan berjalannya program KJA ini akan menjadi peluang tersendiri bagi nelayan untuk melakukan pembibitan sendiri, sehingga nelayan lain yang tertarik mengembangkan KJA bisa mendapatkan bibit dengan mudah.

Fadlil mengharapkan, program ini menjadi motifasi bagi nelayan yang menerima bantuan maupun beberapa nelayan lain yang belum menerima bantuan untuk ikut mengembangkan pola tersebut sehingga kendala musim dan tingginya gelombang yang selama ini dikeluhkan nelayan bisa teratasi.

"Paling tidak, nelayan tetap bisa melaut untuk menambah penghasilan sambil mengembangka pola KJA ini. Jika kondisi cuaca sedang tidak mendukung, nelayan tetap bisa perpenghasilan melalui budidaya KJA tersebut," harapnya. (T.KR-AHN/Y006) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024