Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja berbasis kompetensi sebagai salah satu upaya menekan angka pengangguran di daerah itu.

"Kami terus melakukan berbagai langkah untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Majene, salah satunya dengan pelatihan berbasis kompetensi," kata Wakil Bupati Majene Arismunandar di Majene, Senin.

Ia menyampaikan pelatihan tahap pertama dengan tujuh paket kegiatan dilakukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Majene pada Jumat (15/7). 

Pada 2022, UPTD BLK Majene diberi amanah Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar, Sulawesi Selatan untuk menggelar 14 paket kegiatan pelatihan yang dibagi masing-masing tujuh paket tahap pertama dan kedua.

Berbagai program pelatihan yang diajarkan, seperti menjahit pakaian menggunakan mesin, pengoperasian komputer, servis otomotif, penyuluhan teknik las, dan servis telepon genggam. Sebanyak 96 orang ikut pelatihan tersebut, selain dari Sulawesi Barat juga dari Sulawesi Selatan.

Ia menyampaikan terima kasih kepada BBPVP Makassar yang kembali memberikan kepercayaan kepada Majene dalam pelatihan peningkatan kapasitas SDM tenaga kerja tersebut.

"Pelatihan tersebut sangat dibutuhkan, untuk memberikan kemampuan yang lebih, mengingat saat ini untuk mendapatkan pekerjaan membutuhkan spesifikasi dan skill (keterampilan) yang khusus," ujar Arismunandar.

Program kegiatan itu, kata dia, bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sehari hari.

Ia berharap, para peserta pelatihan mencontoh etos kerja warga Jepang.

"Lihat etos kerja orang Jepang, sangat luar biasa. Lebih baik kita capai bekerja daripada cuma capai bergaya. Setelah mengikuti pelatihan ini, jangan ditinggal begitu saja, cari koneksi dan buka peluang usaha," kata dia.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Majene Hasdinar Asri mengharapkan pelatihan tersebut mampu mencetak masyarakat setempat, khususnya anak muda, menjadi tenaga kerja andal dan memiliki kompetensi.

Pada 2021, jumlah pengangguran di Majene mencapai 4.160 orang.

Dia mengharapkan setiap 100 tenaga kerja yang diberi pelatihan akan mengurangi pengangguran di daerah itu.

Ia mengakui penambahan lapangan kerja masih belum berbanding lurus dengan penurunan tingkat kemiskinan di daerah setempat.

Padahal, kata dia, idealnya jika terbuka lapangan kerja akan diikuti penurunan kemiskinan di Majene.

"Itu semua karena kompetensi yang pas-pasan. Usahanya untuk diri sendiri, tidak ada nilai tambah khususnya dalam membuka lapangan kerja untuk orang lain," kata Hasdinar Asri.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024