Mamuju (ANTARA News) - Lomba perahu tradisional Mandar "Sandeq Race" bakal digelar setelah perayaan Lebaran 1433 Hijriah dengan rute berbeda dari pelaksanaan tahun sebelumnya.

"Kegiatan Lomba Sandeq Race merupakan event rutin yang digelar setiap tahunnya. Biasanya, lomba ini dilaksanakan sebelum peringatan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus, namun karena pertimbangan bulan puasa maka pelaksanaannya setelah lebaran tahun ini,"kata Kepala Dinas Pemuda Olahrag Budaya dan Pariwisata Sulawesi Barat, Madaraeski Salating di Mamuju, Rabu.

Menurutnya, kegiatan Sandeq Race ini telah ditetapkan jadwalnya yaknii 30 Agustus hingga 6 September 2012.

"Banyak hal yang berbeda pelaksanaan sandeq Race dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yakni terkait rute para peserta lomba atau "Passande" mengalami perubahan,"kata Madareski.

Jika sebelumnya etape Sandeq Race mengambil titik star di pantai Manakarra Mamuju dan finish di pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan, maka tahun ini para peserta cukup melewati hingga berakhir pada etape di Polman.

"Artinya, kegiatan Sandeq Race sebagai kekayaan budaya maritim Mandar tak akan lagi dibawa ke kota Makassar. Ini dilakukan berdasarkan masukan dan pertimbangan dari panitia agar lomba ini hanya berakhir di wilayah Polman,"kata dia.

Madareski mengemukakan, alasan lain sehingga lomba ini hanya digelar hingga Polewali sebagai salah satu upaya agar wisatawan masuk ke daerah ini dan tidak hanya berada di Makassar pada saat Sandeq mencapai finish.

"Perubahan etape ini juga akan memberikan dampak ekonomi yang positif karena dana yang digunakan selama masa lomba Sandeq Race tidak dibuang keluar daerah melainkan dibelanjakan di daerah sendiri dan alasan terakhir, untuk mempertegas bahwa Sandeq Race merupakan milik Sulbar,"tuturnya.

Ia menambahkan, panitia yang terlibat tetap menggunakan orang-orang lokal tanpa melibatkan jasa Mr. Horst yang selama ini konsen mengawal lomba Sande Raceq.

"Kita berharap dengan pelaksanaan Lomba Sandeq Race tahun ini memberikan warna tersendiri dalam rangka peningkatan promo wisata kearifan lokal yang harus dilestarikan,"pungkasnya. (T.KR-ACO/S016) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024