Makassar (ANTARA) - DPRD Provinsi Sulawesi Selatan mendesak pemerintah provinsi segera bertindak masif guna menekan penyebaran virus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan ternak mengingat penyebarannya telah meluas pada sejumlah kabupaten di provinsi tersebut. 

"Dari informasi sudah ada ratusan hewan ternak terjangkit PMK di sembilan kabupaten. Untuk itu, Pemprov segera bertindak cepat jangan sampai virus ini semakin meluas di daerah lain," ujar anggota Komisi B, Syamsuddin Karlos saat rapat dengar pendapat di kantor DPRD Sulsel, Makassar, Senin. 

Dari laporan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, tercatat ada 520 ekor hewan terjangkit PMK di sembilan kabupaten tersebar pada 51 desa dengan 26 kecamatan, maka untuk itu diperlukan langkah tegas. 

"Walaupun belum ada seribuan ekor terinfeksi, tapi ini harus dicegah. Kan semua hewan terjangkit ini kalau dikatakan mau dibeli Pemda, mestinya dimusnahkan, jangan hanya dikarantina saja," tuturnya menegaskan. 

Legislator asal Fraksi PAN ini meminta kepada instansi terkait segera bergerak cepat. Kendati pengetahuan masyarakat awam tempat karantina itu hanya dipakai untuk pengecekan kesehatan hewan, padahal faktanya bukan begitu.

Sebab, diduga banyak hewan ternak dari luar akhirnya masuk juga ke Sulsel, sehingga ini menjadi penyebab terjadinya penyebaran virus PMK, walaupun pemerintah mengklaim telah melakukan upaya pencegahan melalui pemeriksaan hewan. 

"Pada akhirnya muncul kecurigaan apakah benar sudah dilakukan langkah pencegahan. Kita menilai upaya karantina tidak berjalan baik. Ini harus diperhatikan. Saya minta unsur pimpinan DPRD segera melakukan kunjungan lokasi," ucapnya menekankan. 

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel Nurlina Saking dalam rapat itu menyampaikan bahwa pihaknya telah berusaha menekan penyebaran virus PMK di daerah terjangkit dengan membagikan vaksin hewan agar bisa mencegah penularan. 

Tidak hanya itu, daerah yang terjangkit telah di-lockdown atau menutup sementara lalulintas akses baik masuk maupun keluar bagi hewan ternak, mengingat penularannya sangat cepat dan bisa melalui udara dengan jangkauan radius 10 kilometer. 

"Kami terus berupaya yang terbaik untuk menghalau penularan PMK. Kita pun selalu berkoordinasi dengan Dinas Peternakan di daerah untuk aktif memantau perkembangan dengan meninjau langsung di lokasi," paparnya menjelaskan.

Sejauh ini dari 24 kabupaten kota di Sulsel, sembilan di antaranya telah di-lockdown atau menutup lalu lintas ternak, masing-masing Bone, Enrekang, Tana Toraja, Bantaeng, Toraja Utara, Jeneponto, Pinrang, Wajo dan Soppeng. 

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024