Mamuju (ANTARA News) - Realisasi penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mamuju hingga saat ini baru mencapai 40 persen dari target Rp250 miliar 2012.
"Realisasi penerimaan pajak hingga kini baru berkisar Rp100 miliar lebih atau setara 40 persen dari target penerimaan pajak senilai Rp250 miliar,"kata Kasubag Umum KPP Pratama Mamuju, Dodot di Mamuju, Jum'at.
Menurutnya, meski realisasinya masih sangat minim namun ia tetap meyakini target ipendapatan pajak tersebut akan bisa terpenuhi hingga akhir tahun.
"Jika melihat grafik pemasukan pajak hingga medio Agustus ini rasa-rasanya sulit mencapai target. Tetapi, biasanya pajak itu meningkat pada akhir tahun yang dipungut melalui instansi pemerintah dari potongan PPN dan PPH hasil kegiatan proyek pembangunan,"katanya.
Dodot menerankan, potensi pajak yang paling dominan di Mamuju hingga sekarang ini masih bertumpuh pada sektor pajak PPN dan PPH dari kegiatan pembangunan proyek di instansi pemerintah daerah seperti kegiatan proyek pembangunan jalan trans Sulawesi maupun kegiatan proyek skala besar lainnya.
Termasuk kata dia, potongan pajak dari pembayaran sertifikasi guru juga ikut andil menambah sektor pendapatan pajak di daerah ini.
Demikian halnya untuk sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kata dia, juga turut memberi andil walaupun jumlahnya tidak begitu besar.
Karena itu kata dia, masyarakat Mamuju yang menjadi obyek pajak agar tetap memiliki kepedulian untuk taat membayar pajak tepat waktu.
"Pajak yang kita bayarkan ini implikasinya untuk pembangunan di daerah karena semakin tinggi serapan pajak maka pemerintah pusat akan mengucurkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) juga akan turut meningkat,"pungkas Dodot. (T.KR-ACO/S016)
"Realisasi penerimaan pajak hingga kini baru berkisar Rp100 miliar lebih atau setara 40 persen dari target penerimaan pajak senilai Rp250 miliar,"kata Kasubag Umum KPP Pratama Mamuju, Dodot di Mamuju, Jum'at.
Menurutnya, meski realisasinya masih sangat minim namun ia tetap meyakini target ipendapatan pajak tersebut akan bisa terpenuhi hingga akhir tahun.
"Jika melihat grafik pemasukan pajak hingga medio Agustus ini rasa-rasanya sulit mencapai target. Tetapi, biasanya pajak itu meningkat pada akhir tahun yang dipungut melalui instansi pemerintah dari potongan PPN dan PPH hasil kegiatan proyek pembangunan,"katanya.
Dodot menerankan, potensi pajak yang paling dominan di Mamuju hingga sekarang ini masih bertumpuh pada sektor pajak PPN dan PPH dari kegiatan pembangunan proyek di instansi pemerintah daerah seperti kegiatan proyek pembangunan jalan trans Sulawesi maupun kegiatan proyek skala besar lainnya.
Termasuk kata dia, potongan pajak dari pembayaran sertifikasi guru juga ikut andil menambah sektor pendapatan pajak di daerah ini.
Demikian halnya untuk sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kata dia, juga turut memberi andil walaupun jumlahnya tidak begitu besar.
Karena itu kata dia, masyarakat Mamuju yang menjadi obyek pajak agar tetap memiliki kepedulian untuk taat membayar pajak tepat waktu.
"Pajak yang kita bayarkan ini implikasinya untuk pembangunan di daerah karena semakin tinggi serapan pajak maka pemerintah pusat akan mengucurkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) juga akan turut meningkat,"pungkas Dodot. (T.KR-ACO/S016)