Makassar (ANTARA News) - Festival Sepeda Juang atau disebut sepeda ontel yang dipakai para pejuang sebagai alat transportasi pada masa peperangan melawan belanda ikut meriahkan Hari Kemerdekaan ke-67 RI di Makassar, Jumat.

Sebanyak 500-an sepeda juang mulai dari tahun 1920 hingga tahun 1979 ikut ambil bagian dalam acara tersebut digelar di depan hotel Horizon. Antusias peserta yang ikut mulai dari anak-anak, dewasa bahkan pejuang veteran bersaing memperebutkan hadiah jutaan rupiah yang ditawarkan panitia.

"Tahun ini bukan hanya sepeda juang yang ikut, tetapi sepeda motor dan mobil jeep era tahun 1960 sampai 1970-an ikut memeriahkan kegiatan ini," kata pelaksana Festival Sepeda Juang, Simon Arie.

Ia menyebutkan, sepeda ontel yang ikut dalam festival ini sebanyak 500-an, jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya yang hanya berkisar 300-an peserta.

"Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun pada saat hari kemerdekaan. Bertepatan dengan bulan ramadhan maka kami pihak manajemen sekaligus memberikan takjil buka puasa bagi peserta," sebut General Manager Hotel Horizon itu.

Kategori dalam seleksi juara, kata dia, berdasarkan penampilan baik sepeda, pakaian jaman dulu dan terunik serta keaslian sepeda. Banyak diantara peserta memakai kostum pejuang veteran dan beberapa diantaranya mengunakan pakaian ala tentara belanda.

Dalam festival tersebut para peserta diharuskan mengikuti konvoi baik sepeda ontel maupun motor dan mobil jaman belanda. Konvoi mengitari jalan Sudirman mulai di depan Hotel Horizon menuju jalan H Bau, kemudian tembus jalan penghibur (Losari), Pasar Ikan (depan Benteng Rotterdam), selanjutnya jalan Ahmad Yani dan selesai di jalan Sudirman.

Salah satu peserta juga diketahui pejuang veteran Kapten Purn Korps Semi Zainuddin WS menuturkan, kegiatan ini sangat positif, namun sayangnya semangat kemerdekaan anak muda saat ini dirasa semakin memudar.

"Harapannya anak muda generasi bangsa harus mempunyai semangat merah putih, tetapi itu berbeda sekarang, banyak diantaranya tidak lagi menghargai bendera kita dan terkadang demo membakar bendera, padahal kita setengah mati mengusir belanda dari Indonesia," tuturnya.

Kendati Indonesia sudah merdeka dan memasuki umur 67 tahun, tetapi lanjutnya, semangat kemerdekaan masih belum ada disanubari generasi muda dan terkesan jiwa patriotisme tidak mengakar dalam jati diri mereka.

"Dulu semangat kemerdekaan masih sangat kental, tetapi sekarang sudah jauh berbeda, harusnya generasi muda Indonesia bangkit dan membangun kembali negara ini sehingga kuat dan tidak diremehkan bangsa lain. Mari kita cintai Indonesia sebagai tempat asal dan kelahiran kita," ujarnya. (T.KR-DF/F003) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024