Bantaeng, Sulsel (ANTARA News) - Ketua DPD PUTRI (Perhimpunan Obyek Wisata) Sulawesi Selatan Drs HM Ilham Alim Bachrie MBA, MM, menyatakan, pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Bantaeng, Sulsel, harus konsentrasi pada obyek wisata tertentu sebagai daya tarik utama.

Promosi pariwisata yang dilakukan saat ini boleh saja asal disertai pengembangan infrastruktur dan suprastruktur yang fokus untuk mendukung promosi tersebut.

Hal itu dikemukakan Ilham Alim Bachrie di Bantaeng, Senin, menanggapi potensi wisata Kabupaten Bantaeng yang kini dijual/dipromosikan dalam tujuh bahasa yakni bahasa Jepang, Perancis, Spanyol, Italia, Belanda, Jerman dan Inggris.

Dua obyek wisata dapat menjadi andalan Bantaeng yaitu wisata Pantai Korong Batu yang saat ini sudah ditata apik dan letaknya strategis di perbatasan Bantaeng-Bulukumba dan akan dibangun pondok wisata (cottage) serta agro wisata kebun Apel dan Strawbery.

Khusus agro wisata, karena letaknya dipegunungan, diharapkan Bupati Bantaeng mengembangkan transportasi kuda sehingga akan menjadi sangat atraktif.

Selain itu, Bantaeng sebagai daerah lintasan untuk menuju daerah wisata bahari Bulukumba, harus mampu memanfaatkan secara maksimal wisatawan mancanegara dan domestik yang melintas, sehingga harus ditunjang keberadaan rumah makan dengan menu bervariasi, penginapan serta pembenahan jalan menuju obyek wisata, ujar Ilham.

Di samping itu, sudah saatnya Bantaeng membudayakan "tourism minded" kepada warga masyarakatnya, sehingga tamu yang datang akan mendapat pelayanan yang baik dari masyarakat.

Sebelumnya, Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sulsel Suardi telah melakukan kunjungan lapangan terhadap seluruh potensi obyek wisata Bantaeng dengan membawa 34 pemandu wisata yang menguasai tujuh bahasa internasional.

Tujuannya untuk lebih mengenal potensi obyek wisata di Bantaeng tersebut untuk kemudian mulai dipromosikan dan dijual ke mancanegara, maupun dengan cara menawarkan wisatawan mancanegara yang datang ke Sulsel untuk berkunjung ke Bantaeng.

Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah menyambut gembira keinginan para Pramuwisata Sulsel untuk menjual potensi wisata Bantaeng. Ia berjanji akan secepatnya mempersiapkan infrastruktur penunjangnya.

"Kami tidak ingin para tamu, khususnya para turis mendapat kesan yang tidak enak selama berada di daerah ini agar mereka tidak hanya sekali datang tetapi mereka dapat berbicara kepada keluarga dan kerabatnya untuk berkunjung ke Bantaeng," ujarnya.

Kabupaten Bantaeng dikenal pernah menjadi afdeling zaman penjajahan Belanda yang membawahi beberapa kabupaten di bagian selatan Sulsel memiliki potensi wisata budaya dan perkebunan yang sudah banyak ditulis sejarahwan.

Obyek wisata budaya itu antara lain Balla Tujua ri Onto serta Festival Gantarangkeke yang sudah masuk dalam kalender kunjungan di Sulsel.

"Kalau selama ini Bantaeng hanya dikenal sebagai daerah transit, maka ke depan kita berharap daerah ini sudah menjadi daerah tujuan, terutama di bagian selatan Sulsel," ujarnya. (T.KR-DF/F003)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024