Makassar (ANTARA) - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani bersama jajaran TNI menyosialisasikan penggunaan alat kontrasepsi (Alkon) untuk pria atau suami.
"Jadi bukan hanya tugas istri untuk berKB, namun juga menjadi tanggung jawab suami," kata Andi Rita di Makassar, Selasa (9/8).
Dia mengatakan, untuk menyosialisasikan hal tersebut, pihaknya bekerja sama dengan TNI pada kegiatan Pembinaan Kesertaan KB Pria dalam rangka TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan dan Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 77 tahun 2022 di Rumah Sakit Regional, dr Hasri Ainun Habibie.
“Banyak yang memandang urusan KB adalah urusan perempuan, padahal laki-laki juga dapat menggunakan alat kontrasepsi, saat ini ada dua pilihan kontrasepsi yang dapat digunakan yaitu Vasektomi dan Kondom” jelas Andi Rita.
Rendahnya partisipasi suami menggunakan KB, lanjut dia, karena pemahaman alat kontrasepsi pria yang masih rendah, selain itu rumor yang banyak beredar di masyarakat menimbulkan kekhawatiran jika vasektomi sering diidentikkan dengan kebiri.
Dia mengatakan, vasektomi dan kebiri adalah dua hal yang sangat berbeda. Kalau vasektomi hanya memutus saluran sperma untuk mencegah terjadi pembuahan sel telur oleh sperma.
Untuk meningkatkan partisipasi suami dalam program KB, BKKBN terus melakukan edukasi terkait KB pria, salah satunya dengan kampanye dengan melibatkan para akseptor KB pria sebagai motivator.
“Dengan keikutsertaan suami menggunakan KB, diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan keluarga khususnya istri yang tidak lagi harus menggunakan alat KB,” katanya.
Penggunaan vasektomi harus memenuhi syarat, yakni vasektomi dapat dilakukan kepada Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak ingin memiliki anak lagi serta telah memiliki anak yang cukup, sehingga keputusan untuk melakukan vasektomi merupakan kesepakatan bersama dengan pasangan.
Suasana Kaper BKKBN Sulsel Hj Andi Ritamariani disela memberikan sosialisasi pentingnya suami atau pria berKB untuk mendorong terciptanya keluarga berkualitas. Antara/ HO
"Jadi bukan hanya tugas istri untuk berKB, namun juga menjadi tanggung jawab suami," kata Andi Rita di Makassar, Selasa (9/8).
Dia mengatakan, untuk menyosialisasikan hal tersebut, pihaknya bekerja sama dengan TNI pada kegiatan Pembinaan Kesertaan KB Pria dalam rangka TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan dan Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 77 tahun 2022 di Rumah Sakit Regional, dr Hasri Ainun Habibie.
“Banyak yang memandang urusan KB adalah urusan perempuan, padahal laki-laki juga dapat menggunakan alat kontrasepsi, saat ini ada dua pilihan kontrasepsi yang dapat digunakan yaitu Vasektomi dan Kondom” jelas Andi Rita.
Rendahnya partisipasi suami menggunakan KB, lanjut dia, karena pemahaman alat kontrasepsi pria yang masih rendah, selain itu rumor yang banyak beredar di masyarakat menimbulkan kekhawatiran jika vasektomi sering diidentikkan dengan kebiri.
Dia mengatakan, vasektomi dan kebiri adalah dua hal yang sangat berbeda. Kalau vasektomi hanya memutus saluran sperma untuk mencegah terjadi pembuahan sel telur oleh sperma.
Untuk meningkatkan partisipasi suami dalam program KB, BKKBN terus melakukan edukasi terkait KB pria, salah satunya dengan kampanye dengan melibatkan para akseptor KB pria sebagai motivator.
“Dengan keikutsertaan suami menggunakan KB, diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan keluarga khususnya istri yang tidak lagi harus menggunakan alat KB,” katanya.
Penggunaan vasektomi harus memenuhi syarat, yakni vasektomi dapat dilakukan kepada Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak ingin memiliki anak lagi serta telah memiliki anak yang cukup, sehingga keputusan untuk melakukan vasektomi merupakan kesepakatan bersama dengan pasangan.