Makassar (ANTARA) - Kementerian Kesehatan mencatat Sulawesi Selatan telah memberikan imunisasi tambahan campak dan rubella kepada 1.259.205 anak dari total sasaran 1.820.100 anak hingga 13 Agustus pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022.

Dengan capaian tersebut, Sulsel telah mencapai imunisasi tambahan sebesar 69,2 persen dari target 95 persen tahun ini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel dr Erwan Tri Sulistyo di Makassar, Minggu optimis bahwa target Sulsel terhadap imunisasi anak bisa tercapai dengan kolaborasi aktif bersama pemerintah daerah di 24 kabupaten/kota se Sulsel, khususnya pada pelibatan puskesmas.

"Untuk target 95 persen capaian BIAN khususnya MR, kita harus tetap yakin bisa tercapai dengan didukung kerja keras dan cerdas dari teman-teman di kabupaten/kota serta puskesmas sebagai pelaksana lapangan untuk imunisasi BIAN," urainya

Saat ini, Kementerian Kesehatan memperpanjang pelaksanaan BIAN hingga 13 September 2022.

Guna meningkatkan cakupan imunisasi, kata dr Erwan, Dinkes Sulsel juga intens melakukan pertemuan yang turut dihadiri Bupati atau Wali Kota, Ketua TP PKK dan Kepala Dinas Kesehatan yang menghadirkan narasumber dari Kementerian Kesehatan dan IDAI Cabang Makassar.

"Kami semua hadir untuk review capaian BIAN dan membuat strategi pelaksanaan BIAN di masa perpanjangan ini, sekaligus
memberikan masukan capaian harian ke kabupaten/kota," ujar dia.

"Tidak lupa, kami juga terus memotivasi teman-teman di kabupaten/kota dengan memberi semangat melalui Whatsapp Group," tambah dr Erwan.

Sementara dr Halik Malik dari pihak Unicef mengemukakan banyak pihak optimistis bahwa Sulsel dapat segera mencapai target 95 persen hingga akhir Agustus ini. Apalagi capaian yang relatif tinggi dan adanya komitmen kuat kepala daerah untuk mensukseskan imunisasi anak di daerahnya masing-masing.

Meski demikian, diakui bahwa masih ada orangtua yang enggan memberi izin anaknya diimunisasi. Maka para orangtua perlu mendapatkan penjelasan tentang pentingnya imunisasi.

Imunisasi bukan hanya untuk menjaga kesehatan anak saat ini, namun dipastikan akan berdampak pada kesehatan anak serta semua orang yang ada di sekitarnya.

"Memang masih ada orangtua bertanya-tanya atau menunda imunisasi anaknya, umumnya karena minimnya informasi," ujar dia.

dr Halik menegaskan bahwa Imunisasi yang diberikan dalam BIAN menggunakan vaksin yang sama dengan imunisasi balita di posyandu.

Menurutnya, sebagian masyarakat sempat termakan hoaks tentang imunisasi dan salam paham dengan jenis imunisasi yang diberikan saat BIAN. Terdapat orangtua yang berpikir bahwa yang diberikan adalah vaksin COVID-19, padahal yang diberikan dalam BIAN adalah tambahan imunisasi campak rubella dan imunisasi kejar bagi anak-anak yang belum lengkap status imunisasinya

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024