Makassar (ANTARA News) - Menteri Lingkungan Hidup Prof Dr Balthasar Kambuaya, menyebutkan kerusakan lingkungan di Indonesia antara 40-50 persen secara nasional.

"Kerusakan lingkungan di Indonesia secara nasional sekitar 40-50 persen," katanya di Makassar, Rabu.
Usai memberikan pembekalan lingkungan hidup bagi Pramuka bekerjasama dengan Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumapapua, Kementerian Lingkungan Hidup dengan Kwartir Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan di Hotel Aryaduta Makassar, kata dia, kerusakan tersebut akibat ulah manusia.

"Bisa saja itu karena tangan-tangan manusia yang merusak lingkungan. Untuk itu dengan gerakan pramuka yang digandeng dapat mensosialisasikan pemeliharaan lingkungan hidup di masa mendatang," ucapnya.

Rektor Universitas Cenderawasih Papua ini menuturkan, pihaknya bekerjasama dengan gerakan Pramuka guna memberikan pemahaman pemeliharaan lingkungan hidup agar dapat dinikmati 20-30 tahun ke depan bagi anak cucu.

"Kami berharap agar masyarakat menjadi peduli atas lingkungannya dan dipelihara sebaik baiknya," katanya.

Saat ditanyai untuk kerusakan lingkungan di Sulawesi Selatan, kata dia, tidak mengetahui secara pasti dan hanya diketahui berdasarkan laporan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) sekitar 50 persen secara nasional.

Sementara Direktur LSM Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulsel Zulkarnaen Yusuf mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir jumlah kerusakan lingkungan di Sulsel mencapai 80 persen.

Berdasarkan data Walhi Sulsel, dari 24 Kabupaten Kota, terdapat 20 kabuten dengan kerusakan lingkungan terburuk masing-masing beberapa diantaranya Kabupaten Maros, Pangkep dan Kabupaten Luwu Timur.

"Tidak adanya perhatian serius Pemeritah Provinsi dalam memperhatikan lingkungan melihat dampak deforestasi yang didefinisikan sebagai penebangan tutupan hutan dan konversi lahan secara permanen," tandasnya. 
(T.KR-DF/E001) 

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024