Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Perwakilan BKKBN Sulsel mengagendakan 5 strategi untuk mendorong Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI).

"Kelima agenda ini menjadi strategi dalam mempercepat penurunan prevalensi stunting yang menjadi agenda nasional," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan, Hj Andi Mirna di Makassar, Rabu.

Pada kegiatan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tersebut, Mirna mengatakan, kelima agenda tematik itu adalah Audit Kasus Stunting, Mini Lokakarya, Rembuk Stunting, Elsimil dan Tim Pendamping Keluarga (TPK).

Hal tersebut mendapat dukungan dari Tim Ahli Gizi Universitas Hasanuddin, Prof Dr A Razak Thaha, M.Sc, SpGK yang turut hadir pada Rakor itu.

Dia mengatakan, semua institusi bersama masyarakat harus bersinergi dan berkolaborasi untuk mendorong percepatan penurunan stunting di lapangan.

Hal tersebut mengingat faktor risiko stunting itu pada usia 6 - 23 bulan yang sangat rentan dengan persoalan gizi.

Karena itu, pengetahuan akan gizi bagi keluarga sangatlah penting, agar anak-anaknya tidak kekurangan gizi yang dapat memicu terjadinya stunting.

Termasuk pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi yang baru lahir hingga selesai masa disapih seperti yang diajarkan dalam ajaran Agama Islam.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024