Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menggandeng PT Bomar dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta pihak terkait dalam upaya mendorong peningkatan produksi udang Sulawesi Selatan.
"Bersama PT Bomar, kita akan menjalin kerja sama dengan OJK, termasuk Disperindak, Dinas perikanan, penyuluh serta bupati dan walikota di Sulsel," kata Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin saat meninjau perusahaan produsen udang, Bogatama Marinusa di Kawasan Industri Makassar (KIMA), Kamis.
Bahtiar mengatakan ekosistem bisnis udang bukan hanya skala lokal, namun dunia sehingga Pemprov bersama pihak perbankan khususnya dalam penyediaan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui pengawasan OJK.
"Tentu menjadi tugas kita sebagai pemerintah untuk mendukung pengusaha yang punya komitmen mensejahterahkan masyarakat," katanya.
Khusus kolaborasi bersama PT Bogatama Marinusa (PT Bomar), dirinya mengaku sudah berkomitmen untuk menjadikan Sulsel sebagai produsen udang terbesar.
Bahtiar dalam kunjungannya ke PT Bomar, menyampaikan bahwa udang dikembangbiakan bukan lagi di kolam tanah tetapi dengan metode bioflok dengan teknologi tinggi.
Ini yang sedang kami bicara bagaimana ini bisa diduplikasi. Jadi PT Bomar bisa jadi indukan, masyarakat menjadi plasmanya dan akan didorong dalam skema KUR.
"Agar produksi benur itu bisa diternakan masyarakat dalam jumlah banyak dan produksi yang dikehendaki Bomar juga sesuai kontrak. Karena banyak sekali yang minta udangnya," ujarnya.
Bomar, kata dia, di lokasi pengelolaannya udang segar tidak dalam bentuk mentah tetapi dalam bentuk makanan, seperti tempura atau frozen juga sukses membangun kemitraan dengan pemerintah dan pengusaha nagara lain.
"Jadi mengubah yang harga lebih tinggi ada nilai tambah. Ekspor terbesarnya ke Jepang, negara ini menerapkan standar super tinggi dalam menerima makanan jadi, termasuk buah-buahan," katanya.*
Berita Terkait
![Kejati Sulsel kawal pengamanan aset KIMA](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/02/EWK01389.1.jpg)
Kejati Sulsel kawal pengamanan aset KIMA
Selasa, 2 Juli 2024 17:30 Wib
![BPS: Sulsel surplus perdagangan ekspor-impor sebesar Rp6,4 triliun](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/02/ImgResizer_20240702_1541_05181.jpg)
BPS: Sulsel surplus perdagangan ekspor-impor sebesar Rp6,4 triliun
Selasa, 2 Juli 2024 15:07 Wib
![BPS: Sulsel alami deflasi minus 0,26 persen pada Juni 2024](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/01/ImgResizer_20240701_2138_06773.jpg)
BPS: Sulsel alami deflasi minus 0,26 persen pada Juni 2024
Selasa, 2 Juli 2024 13:33 Wib
![DPRD Sulsel menetapkan tim Pansus bahas tiga ranperda](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/01/WhatsApp-Image-2024-07-01-at-16.49.04.jpeg)
DPRD Sulsel menetapkan tim Pansus bahas tiga ranperda
Selasa, 2 Juli 2024 1:35 Wib
![F8 2024 menghadirkan](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/01/1000245316_1.jpg)
F8 2024 menghadirkan "Makassar Sekalia" perkenalkan wajah Makassar
Selasa, 2 Juli 2024 1:34 Wib
![BPS: Inflasi tahunan Sulsel pada Juni 2024 lebih rendah dari nasional](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/01/1719846140489.jpg)
BPS: Inflasi tahunan Sulsel pada Juni 2024 lebih rendah dari nasional
Selasa, 2 Juli 2024 1:33 Wib
![Pj Gubernur Sulsel: Belanja Pegawai Pemprov Sulsel terserap 98,7 persen](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/01/prof-zudan.jpg)
Pj Gubernur Sulsel: Belanja Pegawai Pemprov Sulsel terserap 98,7 persen
Selasa, 2 Juli 2024 1:33 Wib
![Gerai enam negara dipastikan warnai F8 2024](https://cdn.antaranews.com/cache/160x107/2024/07/01/1000245316.jpg)
Gerai enam negara dipastikan warnai F8 2024
Selasa, 2 Juli 2024 1:32 Wib