Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat di tengah pelaku pasar yang menunggu pidato Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell.
Rupiah pagi ini menguat 29 poin atau 0,19 persen ke posisi Rp14.796 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.825 per dolar AS.
"Fokus pasar menantikan pidato Gubernur The Fed Jerome Powell dalam simposium Jackson Hole," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Beberapa pengamat ekonomi menyebutkan ekspektasi pidato Powell malam nanti mungkin akan menyerukan dukungan pada kenaikan suku bunga pada September, walau tidak akan menyebutkan besarannya.
Hal itu sejalan dengan pernyataan para pejabat The Fed lainnya yang masih memandang perlunya kenaikan suku bunga untuk terus menekan inflasi di AS.
Laporan inflasi Agustus AS menunjukkan penurunan, tetapi masih dipandang sebagai imbas langsung dari kenaikan suku bunga agresif The Fed dan bukan karena pulihnya ekonomi. Hal itu yang mendorong The Fed tetap perlu menjaga tingkat suku bunga tinggi untuk sementara waktu.
Tetapi Powell telah menyebutkan akan menghentikan langkah kenaikan suku bunga agresif The Fed, yang sebelumnya sempat naik 75 basis poin pada dua pertemuan sebelumnya.
Powell pada pidato-pidato sebelumnya mengindikasikan kenaikan hanya 25 basis poin pada pertemuan September mendatang, sedangkan banyak pejabat The Fed lainnya mengharapkan kenaikan setidaknya 50 basis poin, yang menyebabkan sikap hati-hati pasar memprediksi besaran kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS.
Pada Kamis (25/8) rupiah ditutup menguat 23 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp14.825 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.848 per dolar AS.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah menguat di tengah pasar tunggu pidato Gubernur Bank Sentral AS
Rupiah pagi ini menguat 29 poin atau 0,19 persen ke posisi Rp14.796 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.825 per dolar AS.
"Fokus pasar menantikan pidato Gubernur The Fed Jerome Powell dalam simposium Jackson Hole," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Beberapa pengamat ekonomi menyebutkan ekspektasi pidato Powell malam nanti mungkin akan menyerukan dukungan pada kenaikan suku bunga pada September, walau tidak akan menyebutkan besarannya.
Hal itu sejalan dengan pernyataan para pejabat The Fed lainnya yang masih memandang perlunya kenaikan suku bunga untuk terus menekan inflasi di AS.
Laporan inflasi Agustus AS menunjukkan penurunan, tetapi masih dipandang sebagai imbas langsung dari kenaikan suku bunga agresif The Fed dan bukan karena pulihnya ekonomi. Hal itu yang mendorong The Fed tetap perlu menjaga tingkat suku bunga tinggi untuk sementara waktu.
Tetapi Powell telah menyebutkan akan menghentikan langkah kenaikan suku bunga agresif The Fed, yang sebelumnya sempat naik 75 basis poin pada dua pertemuan sebelumnya.
Powell pada pidato-pidato sebelumnya mengindikasikan kenaikan hanya 25 basis poin pada pertemuan September mendatang, sedangkan banyak pejabat The Fed lainnya mengharapkan kenaikan setidaknya 50 basis poin, yang menyebabkan sikap hati-hati pasar memprediksi besaran kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS.
Pada Kamis (25/8) rupiah ditutup menguat 23 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp14.825 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.848 per dolar AS.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah menguat di tengah pasar tunggu pidato Gubernur Bank Sentral AS