Bantaeng, Sulsel (ANTARA News) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Syarifuddin Hasan meminta kepada segenap perempuan yang ada di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, untuk dapat terlibat langsung dalam pengelolaan koperasi dan usaha kecil menengah.

Hal itu diungkapkan Menteri Syarifuddin saat melakukan lounching "one village one product" (OVOP) satu desa satu produk) di Bantaeng, Jumat.

Salah seorang Dewan Pembina Partai Demokrat ini mengatakan, selama kunjungannya ke beberapa provinsi di Indonesia, dia menemukan sejumlah koperasi yang menggeliat dan kebanyakan koperasi itu adalah koperasi perempuan atau koperasi yang dipimpin oleh perempuan.

"saya selalu berkomunikasi dengan para pelaku koperasi. Meningkatnya kapasitas koperasi tidak lebih dari peran para perempuan. Mereka sangat disiplin dan berhati-hati," ujar Menteri.

Oleh karena itu, dia meminta kepada pemerintah Kabupaten Bantaeng untuk ikut mengembangkan koperasi wanita. Dia bahkan berjanji untuk membantu permodalan kepada koperasi wanita yang sudah terbentuk.

"Saya sarankan, sebaiknya koperasi wanita terus dikembangkan. Soal permodalan, saya siap memberikan bantuan dana bergulir," ujarnya.

Kenapa Perempuan lebih disiplin?. Putra kelahiran Kabupaten Luwu ini mengatakan, ada hipotesa yang menyebutkan kenapa perempuan ini bisa lebih disiplin. Menurutnya, secara kasat mata, kaum perempuan kebanyakan menggunakan pakaian yang tidak memiliki kantung. Perempuan, lanjutnya, hanya memiliki tas besar yang menjadi cerminan kalau perempuan itu tidak memiliki pengeluaran yang banyak.

"Tasnya satu tetapi besar. Bawanya bukan dijinjing, tetapi disangkutkan di lengan dan dijepit. Ini artinya, uang boleh masuk, tetapi keluar nanti dulu. Beda dengan laki-laki yang pakaiannya punya banyak kantung. Itu artinya, banyak pengeluaran," ucapnya.

Menteri berharap, semua desa yang ada di Kabupaten Bantaeng dapat ikut menghasilkan produk andalan sehingga bisa ikut memajukan produk dalam negeri. Menurutnya, pendekatan OVOP yang disandingkan dengan koperasi dan UKM akan menjadi kekuatan ekonomi yang terbesar di Indonesia.

"Program ini akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar di Indonesia. Tidak perlu khawatir, pemerintah sudah mempersiapkan fasilitas pembiayaan, pemasaran dan pendampingan," ujar Menteri.

Bupati Bantaeng Prof Dr HM Nurdin Abdullah bersyukur dengan kunjungan Menkop UKM di Bantaeng. Bupati menilai, kunjungan Menkop UKM di Bantaeng akan dapat membantu meningkatkan geliat perekonomian masyarakat Bantaeng.

Dia mengatakan, tahun pertama pemerintahannya, Pemkab Bantaeng juga ikut berpartisipasi membantu koperasi dan UKM di Bantaeng. Menurutnya, pemerintah telah mengucurkan anggaran senilai Rp3 Miliar untuk bantuan permodalan koperasi dan UKM di Bantaeng. Bantuan itu diberikan dengan bunga sebesar nol persen.

Selain itu, pihaknya juga terus mengalirkan dana bantuan sosial yang pencairannya dilakukan langsung ke rekening orang yang bersangkutan. Dengan begitu, penerima dana dapat mengelola dananya sendiri dengan bebas sesuai dengan aturan yang ada.

"program ini juga terbukti telah menurunkan tingkat ketergantungan petani dengan tengkulak," ujarnya. 
(T.KR-MH/F003) 


Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024