Mamuju (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Provinsi Sulawesi Barat, menyebutkan sebanyak 2.142 anak suku terasing atau suku Bunggu di Kabupaten Mamuju Utara, menjadi sasaran program PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di wilayah itu.

"Pastinya kita akan memberikan porsi perhatian lebih bagi anak-anak yang bermukim di wilayah suku Bunggu di Mamuju Utara (Matra),"kata Kepala Diknas Sulbar, Dr.H.Jamil Barambangi di Mamuju, Sabtu.

Menurut Jamil, berdasarkan data yang ada sekitar 2.142 usia dini belum mendapatkan pendidikan yang memadai sehingga mereka itu menjadi target layanan PAUD.

"Memang ada beberapa kendala yang kita hadapi karena masyarakat suku terasing tidak seperti kondisi masyarakat umum lainnya yang nota bene telah mengenal pendidikan,"kata dia.

Apalagi kata dia, tenaga Tutor yang akan ditempatkan pada wilayah suku terasing juga menjadi problema sehingga penanganan PAUD suku terasing tak semulus dengan desa-desa lainnya yang ada di Sulbar.

"Meski banyak kendala yang kita hadapi untuk pengembangan PAUD di daerah suku terasing, namun kita tetap dapat melaksanakan program ini,"katanya.

Selain pengembangan PAUD, kata Jamil, pihaknya juga harus bekerja keras untuk menuntaskan angka putus sekolah bagi masyarakat pedalaman suku Bunggu.

"Angka putus sekolah anak suku Bunggu hingga tahun 2011 yang lalu tercatat sekitar 3.055 anak. Ini tentu menjadi perhatian kami agar anak-anak yang putus sekolah di daerah pedalaman itu juga mendapatkan layanan pendidikan seperti kondisi daerah lainnya,"ucap Jamil.

Karena itu kata dia, anak-anak yang putus sekolah ini akan dirangkul agar mereka bisa mengikuti pendidikan yang layak seperti masyarakat yang ada di daerah pedesaan maupun perkotaan.

"Untuk menuntaskan angka putus sekolah pada wilayah suku terasing ini bukan perkarah mudah karena mereka punya tradisi kehidupan yang tidak sama dengan masyarakat yang ada di wilayah perkotaan," kata dia.

Jamil mengatakan, tahun ini dirinya telah memberikan perhatian serius agar masyarakat suku terasing mendapatkan pendidikan setara dengan daerah lain.

"Tahun ini kita telah alokasikan anggaran pendidikan untuk suku terasing sekitar Rp200 juta," kata Jamil.
(T.KR-ACO/E001) 



Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024