Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dispapora) Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, optimistis mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2022 sebesar Rp8 miliar.
"Insya Allah target itu dapat tercapai diakhir tahun dengan melihat realisasi PAD saat ini sudah Rp5,6 miliar atau sekitar 70,4 persen," kata Kadispapora Bulukumba H Muhammad Daud Kahal saat dikonfirmasi di Makassar, Sabtu.
Menurut dia, capaian PAD jangan melihat dari capaian angka-angka saja, namun yang lebih penting adalah seberapa besar pengaruh sektor pariwisata terhadap perkembangan ekonomi masyarakat Bulukumba.
Sebagai gambaran, angka kunjungan wisatawan sepanjang Janauari hingga akhir Agustus 2022 tercatat sekitar 398 ribu kunjungan dari target 500 ribu kunjungan 2022.
"Pengujung itu akan mengisi hotel yang ada di Tanjung Bira, makan di restoran, menggunakan jasa transportasi, membeli produk UMKM, menikmati hiburan dan seni yang semuanya itu memberikan multiplier effect yang sangat besar pada perekonomian masyarakat," kata Daud.
Saat masa cuti dan libur panjang, sekitar 86 ribu kunjungan dan uang yang beredar menurut estimasi sekitar Rp30 miliar. Tentu hal ini memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat Bulukumba.
Karena itu, lanjut dia, dengan 400 ribu kunjungan bisa dibayangkan jumlah uang yang beredar di Bulukumba sangat banyak dan bida dapat membantu menyejahterakan masyarakat di bumi "Panrita lopi" ini.
"Insya Allah target itu dapat tercapai diakhir tahun dengan melihat realisasi PAD saat ini sudah Rp5,6 miliar atau sekitar 70,4 persen," kata Kadispapora Bulukumba H Muhammad Daud Kahal saat dikonfirmasi di Makassar, Sabtu.
Menurut dia, capaian PAD jangan melihat dari capaian angka-angka saja, namun yang lebih penting adalah seberapa besar pengaruh sektor pariwisata terhadap perkembangan ekonomi masyarakat Bulukumba.
Sebagai gambaran, angka kunjungan wisatawan sepanjang Janauari hingga akhir Agustus 2022 tercatat sekitar 398 ribu kunjungan dari target 500 ribu kunjungan 2022.
"Pengujung itu akan mengisi hotel yang ada di Tanjung Bira, makan di restoran, menggunakan jasa transportasi, membeli produk UMKM, menikmati hiburan dan seni yang semuanya itu memberikan multiplier effect yang sangat besar pada perekonomian masyarakat," kata Daud.
Saat masa cuti dan libur panjang, sekitar 86 ribu kunjungan dan uang yang beredar menurut estimasi sekitar Rp30 miliar. Tentu hal ini memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat Bulukumba.
Karena itu, lanjut dia, dengan 400 ribu kunjungan bisa dibayangkan jumlah uang yang beredar di Bulukumba sangat banyak dan bida dapat membantu menyejahterakan masyarakat di bumi "Panrita lopi" ini.