Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memaksimalkan konsep Sekolah Adiwiyata sebagai upaya pemenuhan kebutuhan ruang terbuka hijau (RTH) khususnya di daerah perkotaan seperti Makassar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DPLH) Sulawesi Selatan Hasbi Nur di Makassar, Jumat, mengatakan Sekolah Adiwiyata diwajibkan membuat taman dan menyediakan ruang terbuka hijau di lingkungan sekolah masing-masing.

"Sudah banyak sekolah yang sudah bergabung (konsep Sekolah Adiwiyata), termasuk di Makassar yang memang pembangunannya lebih padat," ujarnya.

Melalui konsep Sekolah Adiwiyata ini, kata dia, pihak sekolah hingga siswa diajak ikut mengambil peran dalam menjaga kelestarian lingkungan. Termasuk mengajarkan siswa-siswi menanam dan menjaga pohon di sekolah masing-masing.

"Konsep sekolah yang berbudaya dan ramah lingkungan memang kita harapkan bisa terus berjalan untuk menambah ruang terbuka hijau di Sulsel," ujarnya.

Selain itu, pemerintah provinsi juga berupaya mempertahankan tutupan lahan, yaitu dengan mewajibkan khusus untuk siswa SMA menanam dan memelihara minimal lima pohon selama mereka sekolah di SMA.

Siswa SMA ini di bawah kewenangan provinsi, makanya mereka itu diwajibkan seluruh anak sekolah menanam dan memelihara pohon, lokasinya baik di rumah maupun di sekolah," katanya.

"Jadi mereka menanam pohon mulai pada saat masuk, dan dipelihara selama tiga tahun. Ini salah satu bentuk untuk mendukung masalah tutupan kawasan hutan di Sulsel," tambah Andi Hasbi menjelaskan.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024