Mamuju (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sulawesi Barat, H Anwar Adnan Saleh, mengingatkan kader Partai Golkar di Kabupaten Mamasa agar lebih mewaspadai praktik politik adu domba menjelang pilkada pada Juli 2013.

"Kader Partai Golkar di Mamasa harus mampu membaca situasi politik jelang bergulirnya pilkada. Ada upaya-upaya yang dilakukan oknum tertentu untuk memecah kekuatan Partai Golkar di daerah Mamasa," kata Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Minggu.

Menurut Anwar, jika kader Golkar terjebak dengan politik adu domba maka kekuatan partai berlambang pohon beringin di Mamasa akan terpecah.

"Jika politik adu domba yang dilakukan oleh oknum tertentu berhasil maka kekuatan Partai Golkar menghadapi Pilkada Mamasa menjadi keropos. Ini yang harus dicermati oleh para simpatisan Partai Golkar di Mamasa,"ujarnya.

Anwar yang juga Gubernur Sulbar dua periode ini menuturkan, ancaman pengunduran diri secara massal oleh 17 DPK (Dewan Pengurus Kecamatan) Golkar merupakan bagian upaya politik adu domba untuk membenturkan Muhammadiyah Mansyur selaku Ketua DPD Golkar Mamasa dan Ramlan Badawi yang saat ini menjabat sebagai bupati setempat.

"Ramlan Badawi ini kader terbaik Partai Golkar dan Muhammadiyah Mansyur juga kader terbaik Golkar. Dua figur ini sengaja didorong-dorong untuk maju sebagai calon bupati untuk memuluskan calon lain merebut kursi bupati pada pilkada Juli 2013," urai Anwar.

Oleh karena itu, kata dia, segenap kader partai untuk tidak terjebak dalam menyikapi berbagai isu karena boleh jadi isu yang dihembuskan ini bagian dari upaya memecah kekuatan Partai Golkar di Mamasa.

Saat ini, kata dia, Partai Golkar telah bertekad mengusung Ramlan Badawi untuk kembali maju sebagai calon bupati.

"Hasil survei menunjukkan Ramlan masih mendapatkan dukungan mayoritas dengan dukungan 43 persen. Semua kader harus patuh dan taat atas apa yang telah diputuskan partai," pungkasnya.(T.KR-ACO/S024) 


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024