Gorontalo (ANTARA News) - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Gorontalo memfasilitasi pemasangan alat kontrasepsi gratis, kata Kepala BPPKB setempat, Dewi Masita Usman, Senin.
Ia mengatakan, pemasangan alat kontrasepsi tersebut dilakukan di seluruh kecamatan san akan berlangsung secara mobile (bergerak) mulai dari Kecamatan Limboto, Limboto Barat Telaga, Telaga Biru dan Pulubala.
"Antusiasme masyarakat, khususnya akseptor KB sangat besar, yang telah diawali di Kecamatan Tolangohula Jumat (2/11)," ujar Dewi.
Layanan gratis bagi pasangan usia subur (PUS) yang belum memasang alat kontrasepsi ini, dilakukan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan.
Dewi mengatakan, pemberian layanan gratis itu ditujukan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, dan mendukung pencapaian peningkatan indeks pembangunan manusia atau Millenium Development Goals (MDG's).
Kabupaten ini menargetkan realisasi capaian 100 persen pada program pemberdayaan masyarakat dan keluarga berencana untuk mengurangi angka kematian anak dan menekan jumlah kemiskinan, katanya.
"Pemerintah daerah berharap, realisasi pemasangan alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur dari keluarga miskin, akan mempermudah kontrol terhadap angka kemiskinan," ujar Dewi.
Capaian pemasangan alat kontrasepsi di daerah itu hingga September 2012, sebesar 58,68 persen atau 10.010 PUS dari target 17.060 PUS.
Oleh karena itu, layanan pemasangan kontrasepsi gratis akan terus dimaksimalkan di seluruh kecamatan, hingga target capaiannya bisa 100 persen, tegasnya. (T.KR-MTO/F002)
Ia mengatakan, pemasangan alat kontrasepsi tersebut dilakukan di seluruh kecamatan san akan berlangsung secara mobile (bergerak) mulai dari Kecamatan Limboto, Limboto Barat Telaga, Telaga Biru dan Pulubala.
"Antusiasme masyarakat, khususnya akseptor KB sangat besar, yang telah diawali di Kecamatan Tolangohula Jumat (2/11)," ujar Dewi.
Layanan gratis bagi pasangan usia subur (PUS) yang belum memasang alat kontrasepsi ini, dilakukan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan.
Dewi mengatakan, pemberian layanan gratis itu ditujukan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, dan mendukung pencapaian peningkatan indeks pembangunan manusia atau Millenium Development Goals (MDG's).
Kabupaten ini menargetkan realisasi capaian 100 persen pada program pemberdayaan masyarakat dan keluarga berencana untuk mengurangi angka kematian anak dan menekan jumlah kemiskinan, katanya.
"Pemerintah daerah berharap, realisasi pemasangan alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur dari keluarga miskin, akan mempermudah kontrol terhadap angka kemiskinan," ujar Dewi.
Capaian pemasangan alat kontrasepsi di daerah itu hingga September 2012, sebesar 58,68 persen atau 10.010 PUS dari target 17.060 PUS.
Oleh karena itu, layanan pemasangan kontrasepsi gratis akan terus dimaksimalkan di seluruh kecamatan, hingga target capaiannya bisa 100 persen, tegasnya. (T.KR-MTO/F002)