Majene, Sulbar (ANTARA News) - Bupati Majene Sulawesi Barat Kalma Katta, menilai peserta Indonesia Mengajar (IM) memberi pengaruh besar terhadap perkembangan pendidikan daerah itu, khususnya di pelosok desa yang menjadi sasaran program tersebut.

"Kehadiran pengajar muda yang tergabung dalam IM memberikan kontribusi besar dalam mengubah kualitas pendidikan Majene, khususnya di wilayah pedesaan," tandas Bupati Majene Kalma Katta di Majene, Rabu.

Bupati menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pengajar muda yang telah melaksanakan tugas dalam satu tahun terakhir, apalagi mereka telah menjadi relawan di sejumlah desa yang jauh dari kota.

"Kami sangat bangga dengan peran para pengajar muda ini, walaupun mereka bukan alumnus jurusan pendidikan tapi mereka mampu beradaptasi dan memberikan sesuatu yang bernilai bagi pengembangan kualitas pendidikan di desa mereka tempati," ungkapnya.

Dia berharap pengajar muda yang akan melanjutkan kiprah para pendahulunya dapat memberikan sesuatu yang lebih berniali dalam mengembangkan kualitas pendidikan Majene.

Kepala Disdik Majene, Abdul Hamid Haris mengaku sejak kehadiran IM, sejumlah sekolah dasar yang berada di wilayah pelosok mampu bersaing dalam berprestasi dengan sekolah yang ada di kawasan perkotaan.

"Selama ini, tingkat kepercayaan diri para siswa di wilayah pelosok cukup rendah, setelah mendapat bimbingan dari pengajar muda melalui program IM, mereka mulai memiliki kepercayaan diri yang cukup tinggi, termasuk dari segi pengembangan pengetahuannya," jelasnya.

Koordinator pengajar muda MI, Novianus Efrat, mengatakan selama ini mereka telah menjalankan sejumlah kegiatan, baik itu kegiatan tingkat kabupaten, hingga tingkat desa dan tentunya berkaitan dengan dunia pendidikan.

"Pelaksanaan kegiatan di tingkat kabupaten yang telah kami lakukan seperti roadshow ke beberapa SMA, olimpiade sains quark, bakti bagi negeri, serta bule masuk desa," sebutnya.

Sementara, kegiatan di tingkat kecamatan model pelaksanaannya seperti pelatihan guru SD se-kecamatan Malunda dan Ulumanda.

"Sedangakan kegiatan di tingkat desa, kami melaksanakan pemberdayaan masyaraakat berupa majelis taklim, pembardayaan guru seperti pelatihan komputer dan bahasa inggris, serta pemberdayaan anak-anak dengan mengaktifkan TPA," sebut Novianus. (T.KR-AHN/S016)




Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024