Mamuju (ANTARA) - Polresta Mamuju Provinsi Sulawesi Barat menyalurkan bantuan sosial (bansos) di posko pengungsian korban banjir di Lingkungan Pure, Kelurahan Sinyonyoi, Kabupaten Mamuju.

Kapolresta Mamuju Komisaris Besar Polisi Iskandar, Kamis mengatakan pendistribusian bantuan sosial itu sebagai wujud respon cepat Polri, dalam membantu masyarakat yang tertimpa musibah banjir dan tanah longsor.

"Ini sebagai wujud respon cepat kami terhadap bencana alam yang merupakan salah satu program 'commander wish' Kapolda Sulbar," kata Iskandar.

Pendistribusian bantuan sosial di posko pengungsian di Lingkungan Pure, Kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku itu, dipimpin Wakapolresta Mamuju AKBP Arianto dengan didampingi Kapolsek Kalukku Iptu Jutson Betteng.

Bantuan sosial yang disalurkan ke posko pengungsian korban banjir tersebut, berupa beras ukuran 10 kilogram sebanyak 110 karung, 50 dus mi instan, 12 dus minyak goreng, 25 rak telur serta 50 air minum kemasan.

Selain bantuan tersebut, juga diserahkan 30 dus paket kebutuhan pokok bantuan dari Kapolri yang berisi beras, mi instan, minyak goreng dan gula pasir.

"Apa yang kami lakukan hari ini, merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama. Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban kebutuhan sehari-hari dan kami berharap agar warga masyarakat di tempat pengungsian selalu menjaga kesehatan dan selalu waspada," terasa Iskandar.

Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Kabupaten Mamuju dan Majene pada Selasa (11/10) siang hingga malam, menyebabkan sejumlah kawasan di dua kabupaten di Sulbar tersebut diterjang banjir.

Hujan dengan intensitas tinggi tersebut juga sempat menyebabkan terjadinya longsor di jalur transportasi Sulawesi di Kabupaten Majene, yang mengakibatkan akses jalan penghubung dengan Kabupaten Mamuju putus total.

Tidak hanya itu, banjir juga menyebabkan beberapa gedung sekolah, rumah dan ladang persawahan milik warga ikut terendam.

Banjir terparah terjadi di satu desa dan dua kelurahan di Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju, dengan 1.625 Kepala Keluarga dari 5.271 jiwa terdampak banjir dan tanah longsor..

Di Desa Pamulakan 130 Kepala Keluarga (KK) dengan 340 jiwa terdampak banjir.

Di kawasan ini, satu rumah warga hanyut terbawa arus dan dua rumah roboh akibat tanah longsor, tiang listrik tumbang, akses jalan desa rusak serta sekolah, puskesmas dan kantor desa setempat terendam lumpur.

Di Kelurahan Sinyonyoi, terdapat 1.121 Kepala Keluarga dengan 3.430 jiwa terdampak banjir.

Sedangkan di Kelurahan Sinyonyoi Selatan sebanyak 374 Kepala Keluarga dengan 1.501 jiwa terdampak banjir, tiga rumah warga rusak berat, lima rumah warga hanyut terbawa arus serta sebuah jembatan mengalami pergeseran.
 

Pewarta : Amirullah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024