Makassar (ANTARA News) - Program Basic Education Capacity Trust Fund yang didukung Uni Eropa dan Pemerintah Kerajaan Belanda membantu peningkatkan tata kelola pendidikan dasar 50 kabupaten/kota di Indonesia.
"Program kerja sama dengan 50 kabupaten/kota ini untuk meningkatkan kemampuan mengelola pendidikan secara transparan dan akuntabel," kata Operation Officer Bank Dunia Jakarta, Nur Hidayat, di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, salah satu komponen program BEC-TF adalah penguatan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMP) untuk mengaplikasikan TRIMS (Tools for Reporting Information Manajement by School).
Menurut dia, aplikasi tersebut terbilang sederhana namun informatif dan sudah terintegrasi dengan Paket Aplikasi Sekolah (PAS).
"Apalagi TRIMS menyediakan informasi status sekolah dalam bentuk grafik dan tabel indikator, termasuk capaian Standar Pelayanan Minimum (SPM) sebagai bahan penyusunan RPS/RKS," katanya.
Dengan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah (MBS), datanya akan transparan dan akuntabel. Pada tingkat Kabupaten/Kota, staf data dinas pendidikan tidak perlu melakukan input data sekolah karena secara otomatis diagregasi oleh aplikasi TRIMS kabupaten/kota.
Hal itu diakui salah seorang narasumber yang mewakili Kota Probolinggo, Nova Tri Setya Budi pada pelatihan SIMP di Makassar.
Dia mengatakan, pihaknya sudah tiga tahun terakhir mengimplementasikan TRIMS dan telah terbukti dapat mempermudah pembuatan peta tentang pelaksanaan dan status pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan dasar sesuai dengan Permendiknas nomor 15 tahun 2010.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Blora, Jateng, Adi Purwanto, mengatakan, dengan melihat manfaat TRIMS, maka dinas pendidikan yang dipimpinnya sudah mengalokasikan Rp100 juta pada APBD 2013 untuk mengaplikasikan TRIMS.
"Anggaran tersebut untuk menjangkau sekitar 800 sekolah, dalam hal penyediaan berbagai fasilitas agar sekolah bersangkutan bisa berkonsultasi terkait TRIMS, baik melalui mekanisme yang sudah, maupun mekanisme baru misalnya "clinic by mobile phone" dan link khusus melalui email dinas oleh help desk," katanya. (T.S036/H-KWR)
"Program kerja sama dengan 50 kabupaten/kota ini untuk meningkatkan kemampuan mengelola pendidikan secara transparan dan akuntabel," kata Operation Officer Bank Dunia Jakarta, Nur Hidayat, di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, salah satu komponen program BEC-TF adalah penguatan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMP) untuk mengaplikasikan TRIMS (Tools for Reporting Information Manajement by School).
Menurut dia, aplikasi tersebut terbilang sederhana namun informatif dan sudah terintegrasi dengan Paket Aplikasi Sekolah (PAS).
"Apalagi TRIMS menyediakan informasi status sekolah dalam bentuk grafik dan tabel indikator, termasuk capaian Standar Pelayanan Minimum (SPM) sebagai bahan penyusunan RPS/RKS," katanya.
Dengan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah (MBS), datanya akan transparan dan akuntabel. Pada tingkat Kabupaten/Kota, staf data dinas pendidikan tidak perlu melakukan input data sekolah karena secara otomatis diagregasi oleh aplikasi TRIMS kabupaten/kota.
Hal itu diakui salah seorang narasumber yang mewakili Kota Probolinggo, Nova Tri Setya Budi pada pelatihan SIMP di Makassar.
Dia mengatakan, pihaknya sudah tiga tahun terakhir mengimplementasikan TRIMS dan telah terbukti dapat mempermudah pembuatan peta tentang pelaksanaan dan status pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan dasar sesuai dengan Permendiknas nomor 15 tahun 2010.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Blora, Jateng, Adi Purwanto, mengatakan, dengan melihat manfaat TRIMS, maka dinas pendidikan yang dipimpinnya sudah mengalokasikan Rp100 juta pada APBD 2013 untuk mengaplikasikan TRIMS.
"Anggaran tersebut untuk menjangkau sekitar 800 sekolah, dalam hal penyediaan berbagai fasilitas agar sekolah bersangkutan bisa berkonsultasi terkait TRIMS, baik melalui mekanisme yang sudah, maupun mekanisme baru misalnya "clinic by mobile phone" dan link khusus melalui email dinas oleh help desk," katanya. (T.S036/H-KWR)