Majene, Sulbar (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, menilai keterlambatan siklus hujan pada tahun ini berpengaruh terhadap produksi sebagian besar lahan pertanian di daerah itu.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Distanak Majene, Akhsan di Majene, Senin mengatakan seharusnya siklus musim hujan setiap tahun antara bulan Oktober hingga Desember, namun intensitas hujan tahun ini belum terlalu besar sehingga akan berpengarih pada produktifitas tanaman persawahan.

"Kami perkirakan masa tanam tahun ini berlangsung di akhir Desember dan akan selesai antara Januari hingga Februari 2013. Berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya, biasanya masa tanam sudah tuntas untuk seluruh areal persawahan di Majene antara November-Desember," jelasnya.

Meskipun telah terjadi hujan pada beberapa wilayah di Majene, namun volume dan intensitasnya belum terlalu besar sehingga sebagian besar lahan persawahan belum bisa dikelola oleh petani, apalagi sebelumnya sempat terjadi musim kemarau yang cukup panjang.

Distanak juga sebelumnya mengimbau kepada seluruh petani untuk menghindari masa tanam gadu atau masa tanam pada musim kemarau sehingga sebagian besar lahan persawahan yang menggantungkan pengairannya pada tadah hujan akan semakin lama menunggu tahap penanaman.

"Distanak tetap berupaya agar memaksimalkan beberapa potensi jaringan pengairan agar masa tanam seluruh lahan persawahan bisa dirampungkan hingga akhir Desember 2012, namun hal itu tetap tergantung oleh intensitas hujan," tukas Akhsan.

Terkait penurunan produktifitas tanaman padi, dia belum bisa memperkirakan sebab ada banyak faktor yang tidak bisa dikendalikan, salah satunya adalah faktor musim dan cuaca. Meskipun terdapat perakiraan dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), namun hal itu bisa saja meleset.

Sebelumnya, Kepala Distanak Majene, Iskandar mengatakan pada musim kemarau beberapa bulan terakhir petani sengaja diminta untuk tidak melakukan penanaman guna menghindari gagal panen.

Petani yang diprioritaskan agar tidak melakukan penanaman gadu atau penanaman pada musim kemarau adalah seluruh lahan tadah hujan sebab perkiraan musim hujan akan terlambat, berbeda dengan musim hujan yang terjadi sebelumnya.

"Kami telah meminta kepada sebagian besar petani, utamanya lahan tadah hujan untuk menghindari masa tanam rendengan sebab itu akan berdampak buruk dengan terlambatnya musim hujan tahun ini," ucap Iskandar.
(T.KR-AHN/M019) 










Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024