Majene, Sulbar (ANTARA News) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, mengaku daerah itu masih kekurangan sebanyak 333 guru tingkat sekolah dasar (SD) yang hampir tersebar secara merata pada delapan kecamatan.

"Khusus untuk tingkat SD, saat ini kami baru memiliki 951 guru kelas, 90 guru olahraga, 165 guru agama, serta 6 orang guru bahasa ingris, sehingga total guru SD di Majene yang sudah PNS mencapai 1.392 orang," sebut Kapala Disdik Majene, Abdul Hamid Haris, di Majene, Senin.

Jumlah guru PNS tingkat SD yang disebutkan, Majene dinilai masih kekurangan sekitar 333 guru. Dari kekurangan tersebut terdiri dari guru kelas sebanyak 272 orang dan guru olahraga sebanyak 61 orang yang tersebar pada seluruh kecamatan di Majene.

Pada lain hal, Majene justru kelebihan guru untuk bidang studi pendidikan agama. Hasil verifikasi dan pendataan yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir, setidaknya Majene kelebihan hingga 34 guru agama.

Hamid mengaku, untuk mengantisipasi hal ini perlu dilakukan pengaturan sehingga tidak ada sekolah yang kekurangan maupun kelebihan guru sebab pada beberapa sekolah terdapat kelebihan guru dan pada sekolah lainnya terjadi kekurangan.

"Hal ini perlu segera diantisipasi untuk menghindari kacaunya sistem pengajaran pada sebuah sekolah yang kekurangan guru. Mayoritas kekurang guru perlu diperhatikan sebab yang paling dibutuhkan selama ini adalah guru kelas," tukasnya.

Mengantisipasi masalah itu, Disdik Majene melakuka perekrutan guru honorer melalui penerbitan Surat Keputusan (SK) Bupati untuk memperjelas fungsi atas pengangkatan guru kelas yang dibutuhkan sehingga bisa bekerja secara maksimal.

Selain itu, penerbitan SK Bupati Majene akan disertai dengan pengalokasian honor. Selama ini banyak tenaga sukarela yang tidak bisa bekerja secara maksimal sebab tidak mendapatkan intensif setiap bulan.

"Kami juga berhap agar masalah ini menjadi perhatian pemerintah pusat melalui beberapa kementerian untuk mempertimbangkan masalah kekurangan guru di Majene sebab hal ini bukan hanya berkaitan dengan masalah tenaga namun berkaitan masalah pembiayaan melalui intensif per bulan," harap Hamid.

Setidaknya, untuk memenuhi kebutuhan guru kelas di seluruh sekolah, Pemkab Majene harus mengeluarkan biaya besar yang dibebankan melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun APBD, sementara hingga saat ini PAD Majene belum begitu besar untuk menanggulangi beberapa kebutuhan pembiayaan daerah. (T.KR-AHN/F002) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024