Makassar (ANTARA News) - Perusahaan nasional Bosowa menargetkan investasi di industri semen senilai Rp 6,5 triliun hingga 2015.

Investasi tersebut terkait upaya peningkatkan produksi semen Bosowa hingga 10 juta ton per tahun atau sebesar 20 persen dari total kebutuhan semen nasional pada 2015.

"Bosowa akan mengambil bagian dalam mendukung upaya pemerintah pusat dan pemerintah daerah mendorong pembangunan infrastruktur utamanya di kawasan timur Indonesia,"kata Chief Executive Officer Bosowa Erwin Aksa pada peresmian dimulainya pembangunan Kiln Plant Line 2 di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Pihaknya membangun Kiln Plant Line 2 senilai 310 juta dolar AS atau sekitar Rp 3 triliun yang akan memproduksi bahan baku semen yakni klinker sebesar 5,2 juta ton per tahun pada 2014.

Saat ini, kebutuhan semen nasional mencapai kisaran 53 juta ton per tahun. Bosowa menguasai sebagian besar pangsa pasar semen kawasan timur Indonesia, sedangkan secara nasional menguasai sebesar enam persen pangsa pasar.

Erwin menjelaskan, selain di Maros, nilai investasi sebesar Rp6,5 triliun tersebut tersebar di Banyuwangi, Jawa Timur senilai Rp1 triliun, Cilegon, Banten Rp1 triliun, Sorong, Papua Barat Rp500 miliar dan Amurang, Sulawesi Utara, Rp500 miliar.

Termasuk pembangunan infrastruktur pelabuhan di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan senilai Rp 500 miliar yang akan mendukung distribusi semen di kawasan itu.

Dengan nilai investasi tersebut, Semen Bosowa nantinya diharapkan dapat memproduksi semen di Banyuwangi sebesar 1,8 juta ton, Cilegon 1,8 juta ton, Amurang 700 ribu ton, dan Sorong sebanyak 700 ribu ton per tahun.

Saat ini, Bosowa memiliki dua pabrik semen, masing-masing di Maros melalui PT Semen Bosowa Maros dan PT Semen Bosowa Indonesia di Pulau Batam. Total produksi dari kedua pabrik sebesar 3,2 juta ton semen per tahun. PT Semen Bosowa Maros memproduksi semen sebesar 2,2 juta ton per tahun dan sisanya oleh PT Semen Bosowa Indonesia sebesar 1 juta ton.

Berdasarkan Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), realisasi total penjualan semen nasional sepanjang 2011 mencapai 49,2 juta ton atau tumbuh 12,8 persen dibandingkan penjualan 2010.

Realisasi penjualan tahun lalu melampaui target 48 juta ton yang sudah direvisi dari awal 2011 sebesar 46 juta ton. Sedangkan realisasi pertumbuhan penjualan terutama ditopang tumbuhnya penjualan semen untuk pasar domestik sebesar 17,7 persen menjadi 48 juta ton. Untuk pasar ekspor turun 56,6 persen menjadi 1,25 juta ton. 
(T.KR-RY/B008)

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024